Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kalimantan
Utara Irianto Lambrie berharap wilayah daerah perbatasan bisa menjadi objek
wisata. Hal ini dikatakan Irianto di hadapan Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Rini Sumarno, Senin (10/10) lalu.
"Ke depan kita ingin menempatkan perbatasan menjadi salah satu
objek wisata, karena potensi alam, budaya dan etnik ada disana," ujar
Irianto. Di wilayah perbatasan, seperti Krayan, Long Apung, dan lain-lain
dianggap memiliki potensi besar yang dapat dikenalkan ke masyarakat luas. Di
perbatasan juga terdapat tanaman dan binatang-binatang langka.
Budaya di perbatasan sangat terjaga. Masyarakat setempat
melestarikan budaya leluhurnya secara turun temurun hingga saat ini. Bahkan di
setiap panen buah-buahan maupun hasil pertanian lain, penduduk setempat
melakukan upacara adat. Di Kaltara juga terdapat kawasan konservasi yang masuk
dalam jantung Kalimantan yang diakui dunia, Kayan Mentarang.
"Ini adalah kawasan konservasi yang luasnya 1,3 juta hektare.
Ditambah kawasan hutan lindung jadi 1,6 juta hektare. Dan Alhamdulillah Kaltara
diterima dalam anggota GCF
(Governors Climate and Forests)," ucap Irianto. GCF, lanjutnya,
merupakan organisasi perkumpulan gubernur se dunia dari negara yang tergabung
dalam PBB.
Tujuan dari adanya organisasi ini adalah untuk mencegah terjadinya
efek negatif gas rumah kaca dan juga pelestarian lingkungan. Kaltara merupakan
anggota baru ICR yang dinyatakan resmi gabung belum lama ini di Meksiko.
Ditunjuknya gubernur Kaltara gabung dalam organisasi ini karena keberadaan
kawasan konservasi Kayan Mentarang yang cukup luas.
"Pertimbangannya selain itu juga karena Kaltara terdapat
minyak, gas, emas, batu bara. Bahkan batu bara di sini diakui dunia termasuk
yang terbaik, karena kandungan kalorinya di atas 7000, jika dibuat energi
listrik bisa sangat hemat," jelas Irianto.
Upaya menjadikan perbatasan salah satu objek wisata salah satunya
ditunjukkan dengan pengolahan batik berbahan dasar alami. Setiap tahun
masyarakat Kaltara dari 5 kabupaten/kota mengadakan pameran di Malinau tepatnya
pada bulan Agustus. Seluruh batik yang dipamerkan mengambil bahan dasar warna
dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Kaltara.
Targetkan Wilayah Perbatasan Jadi Objek Wisata
Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie (dok humas)
Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie (dok humas)