Oleh Robie Amir/M Rusman
Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Warga Kalimantan Utara diharapkan jangan terlena dengan data rendah jumlah penderita HIV/Aids karena penyakit akibat hilangnya anti kekebalan tubuh itu seperti fenomena gunung es, artinya kasus yang tidak terungkap berkali lipat dari data yang diketahui.
Berbeda dengan daerah lain, sebut saja Kaltim yang mencapai 1.000 lebih namun di Kaltara relatif, relatif datanya cukup kecil sebut saja di Bulungan berdasarkan data Diskes Bulungan, hingga Oktober 2016 terdapat 32 kasus HIV/Aids. Dua orang dinyatakan meninggal dunia, 27 orang dalam tahap pengobatan dan tiga orang masih dalam tahap pendekatan.
"Namun, warga jangan terlena, jadi paling aman adalah kembali ke ajaran agama atau jauhi zinah atau melakukan seks bebas serta menggunakan Narkoba, terutama jarum suntik," kata Kepala bidang Pengelola Masalah Kesehatan (PMK) Diskes Kabupaten Bulungan di Tanjung Selor.
Ia mengatakan hal ini guna menyadarkan masyarakat akan bahaya HIV/Aids yang kian tahun makin meningkat.
Salah satu upaya preventif Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bulungan dalam menangani HIV/Aids adalah turun langsung ke lapangan.
"Masyarakat biar tahu apa itu HIV/Aids. Setelah tahu, diharapkan masyarakat nanti akan penasaran, bertanya sama kita atau kita yang akan memberikan informasi itu," ujarnya.
Memperingati hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, Diskes Kabupaten Bulungan bersama Diskes Kaltara, PMI, Aisiyah, Mahasiswa, TNI/Polri dan Forum Waria se-Bulungan akan menggelar aksi peduli AIDS.
Dalam kegiatan ini akan diberikan leaflet mengenai HIV/Aids, pin, gantungan kunci dan bunga yang rencananya akan dibagikan di beberapa titik.
Seperti di pelabuhan speed, Tugu Lemlai Suri, depan Universitas Kaltara, Tugu Cinta Damai dan Tugu Tanjung Selor.
Berdasarkan data Diskes Bulungan, hingga Oktober 2016 terdapat 32 kasus HIV/Aids.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia, 27 orang dalam tahap pengobatan dan tiga orang masih dalam tahap pendekatan.
"Tahap pendekatan itu masih proses. Seseorang begitu dia divonis HIV itu pasti akan terguncang, inikan perlu pendekatan khusus," katanya.
Saat ini, proses konseling bagi para pengidap HIV/Aids oleh pihaknya bisa melalui Puskemas maupun rumah sakit.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengapresiasi pelatihan penanganan kanker serviks dan HIV/AIDS melalui metode pap smear.
Sekretaris Provinsi Kaltara Badrun menyatakan kegiatan yang diselenggarakan PT Garuda Indonesia sebagai program CSR (Coorporate Social Responsibility) yang dirangkaikan dengan pembentukan Yayasan Kanker Indonesia.
Pelatihan yang diikuti kalangan ibu-ibu dari TNI, Polri dan tenaga medis se Kota Tarakan ini menjadi bagian dari upaya memajukan pembangunan Provinsi Kaltara pada sektor kesehatan.
Ia menegaskan, kegiatan semacam ini akan didukung sepenuhnya Pemprov Kaltara karena sasarannya sangat jelas yakni aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Badrun menilai, kegiatan ini sangat tepat dan relevan dengan program yang sedang digalakkan pemerintah setempat saat ini pada bidang kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
"Kita sangat apresiasi kegiatan semacam ini karena relevan dengan program Pemprov Kaltara yang sedang menggalakkan pelayanan pada bidang kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus menerus membenahi akses pelayanan bidang kesehatan hingga daerah perbatasan melalui pengadaan dokter terbang.
Pada kesempatan itu, dia mengaku, sedang melengkapi seluruh layanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit dengan tenaga dokter dan tenaga medis lainnya demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Warga Kalimantan Utara diharapkan jangan terlena dengan data rendah jumlah penderita HIV/Aids karena penyakit akibat hilangnya anti kekebalan tubuh itu seperti fenomena gunung es, artinya kasus yang tidak terungkap berkali lipat dari data yang diketahui.
Berbeda dengan daerah lain, sebut saja Kaltim yang mencapai 1.000 lebih namun di Kaltara relatif, relatif datanya cukup kecil sebut saja di Bulungan berdasarkan data Diskes Bulungan, hingga Oktober 2016 terdapat 32 kasus HIV/Aids. Dua orang dinyatakan meninggal dunia, 27 orang dalam tahap pengobatan dan tiga orang masih dalam tahap pendekatan.
"Namun, warga jangan terlena, jadi paling aman adalah kembali ke ajaran agama atau jauhi zinah atau melakukan seks bebas serta menggunakan Narkoba, terutama jarum suntik," kata Kepala bidang Pengelola Masalah Kesehatan (PMK) Diskes Kabupaten Bulungan di Tanjung Selor.
Ia mengatakan hal ini guna menyadarkan masyarakat akan bahaya HIV/Aids yang kian tahun makin meningkat.
Salah satu upaya preventif Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bulungan dalam menangani HIV/Aids adalah turun langsung ke lapangan.
"Masyarakat biar tahu apa itu HIV/Aids. Setelah tahu, diharapkan masyarakat nanti akan penasaran, bertanya sama kita atau kita yang akan memberikan informasi itu," ujarnya.
Memperingati hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, Diskes Kabupaten Bulungan bersama Diskes Kaltara, PMI, Aisiyah, Mahasiswa, TNI/Polri dan Forum Waria se-Bulungan akan menggelar aksi peduli AIDS.
Dalam kegiatan ini akan diberikan leaflet mengenai HIV/Aids, pin, gantungan kunci dan bunga yang rencananya akan dibagikan di beberapa titik.
Seperti di pelabuhan speed, Tugu Lemlai Suri, depan Universitas Kaltara, Tugu Cinta Damai dan Tugu Tanjung Selor.
Berdasarkan data Diskes Bulungan, hingga Oktober 2016 terdapat 32 kasus HIV/Aids.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia, 27 orang dalam tahap pengobatan dan tiga orang masih dalam tahap pendekatan.
"Tahap pendekatan itu masih proses. Seseorang begitu dia divonis HIV itu pasti akan terguncang, inikan perlu pendekatan khusus," katanya.
Saat ini, proses konseling bagi para pengidap HIV/Aids oleh pihaknya bisa melalui Puskemas maupun rumah sakit.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengapresiasi pelatihan penanganan kanker serviks dan HIV/AIDS melalui metode pap smear.
Sekretaris Provinsi Kaltara Badrun menyatakan kegiatan yang diselenggarakan PT Garuda Indonesia sebagai program CSR (Coorporate Social Responsibility) yang dirangkaikan dengan pembentukan Yayasan Kanker Indonesia.
Pelatihan yang diikuti kalangan ibu-ibu dari TNI, Polri dan tenaga medis se Kota Tarakan ini menjadi bagian dari upaya memajukan pembangunan Provinsi Kaltara pada sektor kesehatan.
Ia menegaskan, kegiatan semacam ini akan didukung sepenuhnya Pemprov Kaltara karena sasarannya sangat jelas yakni aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Badrun menilai, kegiatan ini sangat tepat dan relevan dengan program yang sedang digalakkan pemerintah setempat saat ini pada bidang kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
"Kita sangat apresiasi kegiatan semacam ini karena relevan dengan program Pemprov Kaltara yang sedang menggalakkan pelayanan pada bidang kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus menerus membenahi akses pelayanan bidang kesehatan hingga daerah perbatasan melalui pengadaan dokter terbang.
Pada kesempatan itu, dia mengaku, sedang melengkapi seluruh layanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit dengan tenaga dokter dan tenaga medis lainnya demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.