Makassar (Antara News Kaltara) –
Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
Kawasan Timur Indonesia yang berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,
diresmikan Ketua BPK Harry Azhar Azis, Senin (9/1).
Gubernur Kaltara Dr H Irianto
Lambrie yang hadir pada peresmian tersebut, mengatakan Pemprov Kaltara akan
menjalin kerja sama dengan Balai Diklat BPK. Kerja sama tersebut untuk
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara di
lingkungan Pemprov Kaltara.
“Terutama pegawai-pegawai kita
yang ada di Inspektorat baik di provinsi maupun kabupaten/kota dan instansi
lain,†ujar Gubernur usai menghadiri peresmian Balai Diklat BPK yang juga
dihadiri gubernur, wakil gubernur dan perwakilan 12 provinsi di Kawasan Timur
Indonesia.
Menurut Gubernur, kerja sama
penting dilakukan. Selain karena Kaltara merupakan provinsi baru, juga agar
aparatur sipil negara memahami tentang pengelolaan keuangan daerah yang berintegritas
dan akuntabel.
“Jadi, nantinya kita tidak hanya
sekadar berpikir opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Tapi bagaimana APBD
dapat menyejahterakan masyarakat seperti disampaikan Ketua BPK Pak Harry
Azhar,†jelas Gubernur.
Ke depannya, APBD maupun APBN
memang dimaksudkan untuk kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat. Karena
itu, lanjut Gubernur, APBD harus difokuskan pada dampak yang dirasakan oleh
masyarakat melalui pembangunan atau program yang langsung menyentuh ke
masyarakat banyak.
“Kalau belum sejahterakan
masyarakat, berarti belum memenuhi ketentuan UUD ’45,†ucapnya.
Dengan mengikutikan diklat
nantinya, diharapkan aparatur sipil negara dapat memahami secara filosofi
sekaligus mampu mengimplementasikan dalam tugas keseharian, serta dapat
mengubah mindset atau pola pikir bahwa cara pengawasan BPK bukan hanya
semata-mata untuk mencapai opini WTP.
“Tapi bagaimana APBD bisa
menyejahterakan masyarakat,†tegas Gubernur.
Selain aparatur sipil negara,
Gubernur juga menyatakan anggota DPRD pun bisa mengikuti, baik melalui seminar
atau diklat jangka pendek. Dengan begitu, antara pemerintahan dengan wakil
rakyat mempunyai pemahaman yang sama dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Jadi, dalam pengelolaan keuangan
daerah selain harus dipertanggungjawabkan, juga harus bermanfaat
sebesar-besarnya bagi masyarakat,†kata Gubernur.
Namun untuk tahap awal kerja sama
yang akan dijalin dengan Balai Diklat BPK, rencananya akan diprioritaskan
pejabat eselon II dan III, terutama di kalangan Inspektorat provinsi maupun
kabupaten/kota.
“Bisa juga dilaksanakan di Kaltara,
separuh di sini (Balai Diklat BPK), jadi lebih murah,†tambahnya.
Diklat pun, kata Gubernur, harus
terus dilakukan demi meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara di
lingkungan Pemprov Kaltara. Sehingga nantinya siapa pun yang menjadi pemimpin
di provinsi ke-34 ini, sudah mendapat system yang baik dalam pengelolaan
keuangan daerah.
“Jadi sekarang ini kita harus ciptakan
fondasi yang kuat agar ke depannya Kaltara semakin lebih baik. Perlu juga
dukungan dari semua lapisan,†kata Gubernur.
Sementara itu, Ketua BPK Harry
Azhar Azis menyampaikan, saat ini, BPK terus berupaya meningkatkan kualitas
aparat pemerintahan. Selain itu, juga fokus tentang kepatuhan dan kewajaran
dari pengelolaan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan.
“Salah satunya melalui Balai Diklat
ini,†ujarnya.
Dia juga mengatakan, ke depan
opini tidak lagi berujung pada perolehan WTP semata, tapi bagaimana APBD atau
APBN dikelola sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. “Karena kami ingin
fokus tiap rupiah yang dikelola kepala daerah dan lembaga dilihat dari apa efek
yang dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakat,†terangnya.
“Contohnya Makassar bangun pasar dengan
dana Rp 100 miliar untuk kesejahteraan. Dari Rp 100 miliar itu menghasilkan 10
ribu tenaga kerja,†ujarnya.
Jalin Kerja Sama Balai Diklat BKP--Utamakan Pejabat Eselon II dan III di Inspektorat
MALAM RAMAH TAMAH: Gubernur Irianto Lambrie bersama Ketua BPK Harry Azhar Azis di rumah jabatan gubernur Sulsel. (dok humas)
MALAM RAMAH TAMAH: Gubernur Irianto Lambrie bersama Ketua BPK Harry Azhar Azis di rumah jabatan gubernur Sulsel. (dok humas)