Jakarta (Antara
News Kaltara) - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Badan Pertanahan Nasional (BPN)
RI Sofyan Djalil menyatakan dukungannya dan siap membantu Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) dalam penyelesaian pengadaan lahan untuk
lokasi Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor serta Kawasan Industri dan
Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Tanjung Palas Timur,
Kabupaten Bulungan.
Demikian
ditegaskan Sofyan saat menerima Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang
didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kantor
Kementerian ATR/BPN RI di Jl Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan, Senin
(10/7).
Gubernur
dalam paparannya di depan Menteri ATR/BPN yang didampingi para Direktur
Jenderal (Dirjen) menyampaikan beberapa hal mengenai program strategis yang ada
di Kaltara. Di antaranya rencana pembangunan KBM Tanjung Selor dan Kawasan
Industri atau KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, yang telah masuk dalam Proyek
Strategis Nasional (PSN), sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58
Tahun 2017, sebagai revisi Perpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Disampaikan
Irianto, pembangunan KBM Tanjung Selor telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) sendiri
telah membuat rencana induk atau masterplan
untuk rencana pembangunan pusat pemerintahan, pemukiman dan fasilitas publik
lainnya di KBM. “Selain pusat pemerintahan, di kawasan ini nanti juga akan
dibangun pengembangan pusat bisni, kawasan terbuka, pemukiman dan fasitilas
public lainnya,†kata Gubernur seraya menyebutkan diperlukan sekitar 15.000
hektare untuk pembangunan KBM Tanjung Selor.
Selanjutnya
di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, papar Gubernur, diperlukan lahan antara 15.000
hingga 25.000 hektare. Di lokasi ini nantinya akan dikembangkan kawasan
industri, berikut pelabuhan internasional. Salah satu klaster yang menjadi fokus
adalah industri pengolahan logam dan mineral atau smelter. “Beberapa investor
sudah berminat investasi. Salah satunya PT Inalum (persero). Kami sudah
menandatangani MoU (Memorandum of Understanding), untuk pembangunan industri
alumina di KIPI,†ungkap Irianto.
Sebagai
pendukung pengembangan kawasan industri tersebut, lanjut Irianto, akan dan
segera dimulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan
memanfaatkan sumber daya alam, berupa sungai-sungai besar yang ada di Kaltara.
“Ada beberapa investor yang siap membangun. Di antaranya ada Kayan Hydro Energy
yang akan membangun PLTA di Sungai Kayan, Bulungan dengan kapasitas 9.000
Megawatt (MW) dan insya Allah tahun
ini dimulai tahap pertama dengan daya 900 MW. Kemudian ada Serawak Energy
Berhad dan Hyundai Motor Group yang akan membangun PLTA di Malinau,†bebernya.
Terkait
pengadaan lahan untuk dua program strategis tersebut, diungkapkan Irianto masih
terkendala beberapa hal. Di antaranya mengenai tumpang tindih status
kepemilikan lahan, serta hal-hal teknis lainnya. “Untuk itu kami mohon kepada kemerinterian
ATR/BPN RI untuk memberikan bantuan teknis dalam peninjauan kembali RTRW
Bulungan. Selain itu kami harapkan juga, kementerian ATR/BPN RI memberikan
bantuan teknis dalam penyusunan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Tanjung Selor
ataupun RTRKS (Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis) Provinsi Kaltara. Termasuk
permintaan kami agar dibantu dalam penyelesaian lahan yang bermasalah. Seperti
yang tumpang tindih, maupun mengenai status lahan HPL Transmigrasi,†ungkap
Irianto lagi.
Ditemui
usai pertemuan, Gubernur menyampaikan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN RI
Sofyan Djalil yang mendukung penuh percepatan pembangunan KBM maupun KIPI Tanah
Kuning - Mangkupadi. “Alhamdulillah beliau
sangat mendukung, bahkan tadi langsung memberikan solusi-solusi untuk percepatan
pembangunan KBM Tanjung Selor dan KIPI,†ungkapnya.
Menteri
ATR/BPN RI, kata Irianto, siap membantu percepatan pembangunan dua program
strategis tersebut. Terutama yang berkaitan dengan pengadaan atau penyelesaian
persoalan lahan. “Salah satu yang akan dilakukan mengirimkan tenaga dari
kementrian untuk membantu di Kaltara. Selain dari kementerian, nanti akan diambil
tenaga dari Akademi Agraria dari Jogja, yang nantinya akan berkantor di BPN
Bulungan. Pemprov akan membantu persoalan honor mereka,†ujar Gubernur.
Di
samping itu, Menteri ATR/BPN RI juga telah memerintahkan kepada Kakanwil BPN Kaltim-Kaltara
agar menyusun Tim bersama Pemprov Kaltara dan Dirjen terkait untuk mem-backup pengadaan lahan dan percepatan
pembangunan KBM. Khususnya pusat pemerintahan dan KIPI Tana Kuning. “Dari
Pemprov sendiri sudah ada tim yang melibatkan lintas OPD. Nantinya tim
percepatan yang akan berkoordinasi dengan tim yang dibentuk oleh Kementerian,â€
imbuhnya.
Selanjutnya mengenai percepatan revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan, dikatakan Irianto, Pemprov
Kaltara siap membantu. Nantinya, pihak Pemprov akan berkoordinasi dengan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan. “Mengenai
biaya nanti kita rundingkan. Kalau misalkan perlu dibantu, nanti dibantu.
Sementara tenaga nanti akan diasistensi oleh Kementerian ATR/BPN. Saya sendiri
sangat yakin Bupati dan DPRD Bulungan akan sangat membantu kita,†pungkasnya.
ATR/BPN Bantu Penyelesaian Lahan KBM dan KIPI
PERCEPATAN PEMBANGUNAN : Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie berfoto bersama Menteri ATR/BPN RI Sofyan Djalil usai pertemuan, kemarin (10/7). (dok humas)
PERCEPATAN PEMBANGUNAN : Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie berfoto bersama Menteri ATR/BPN RI Sofyan Djalil usai pertemuan, kemarin (10/7). (dok humas)