Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Pembangunan
Pelabuhan Pesawan di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan memasuki tahap persiapan
pembebasan lahan. Tahun ini, direncanakan 20 sampai 60 hektare lahan akan
dibebaskan. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie
mengungkapkan, Senin (18/9) lalu telah dilakukan pertemuan antara Dinas
Perhubungan (Dishub) dan Biro Pemerintahan telah melakukan rapat pembahasan
mengenai kesiapan lahan untuk pelabuhan pesawan.
Dalam rapat tersebut, kata Gubernur, rencana
pembebasan lahan pembangunan Pelabuhan Pesawan memasuki agenda 2017, namun
untuk tahapan ekseskusinya baru akan dilaksanakan tahun 2018 mendatang. Rapat
tersebut adalah rapat tim persiapan pengadaan tanah pembangunan pelanuhan
pesawan, dengan tujuan dapat menyamakan persepsi seluruh anggota yang termasuk
dalam tim persiapan pengadaan tanah pembangunan Pelabuhan Pesawan. "Jangan
sampai pada saat kita melaksanakan pengadaan tanah, di lapangan tim pengadaan tanah
beda pandangan atau tidak sinkron," katanya.
Berdasarkan verifikasi awal yang dilaksanakan terhadap
dokumen perencanaan pengadaan tanah pembangunan pelabuhan pesawan yang diajukan
Dishub Kaltara, masih terdapat beberapa hal yang memerlukan penyempurnaan terhadap
materi dan narasi serta berkas pendukung yang harus dilengkapi
"Antara lain berkaitan dengan lampiran rencana
strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), termasuk surat keterangan atau surat rekomendasi dari dinas terkait,
serta substansi kesesuaian dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Provinsi
Kaltara 2016-2036," ujarnya.
Irianto menyebutkan hasil verifikasi awal, telah
disesuaikan dan disempurnakan oleh Dishub Kaltara. Selanjutnya diverifikasi
kedua terhadap dokumen perencanaan pengadaan tanah pembangunan Pelabuhan
Pesawan.
"Dokumen sudah memenuhi syarat untuk diberikan
rekomendasi agar dapat dilaksanakan serta dilanjutkan ke tahapan berikutnya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tanda resmi ini akan
dijadikan dasar untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya," jelasnya.
Untuk tahap awal, kata Gubernur, rencananya akan
dilakukan pembebasan lahan secara bertahap. Rencana pembebasan 20 sampai 60
hektare. "Akan kita sesuaikan dengan kemampuan daerah. Yang jelas, harapan
kita bisa segera dilaksanakan, untuk tahun ini kita lakukan konsolidasi ke
dalam teekait pembebasannya, termasuk tim appraisalnya, dan yang terlibat di
dalamnya," katanya.
Pada prinsipnya lanjut Gubernur, tetap mengacu kepada
Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaaan Tanah Untuk
Pembangunan Bagi Kepentingan Umum. "Kita tetap sesuaikan dengan ketentuan
yang ada, karena kita tidak menginginkan ada masalah kedepannya, apalagi
menyangkut kepemilikan lahan masyarakat," ujarnya.
Namun, hal tersebut akan ditangani oleh tim appraisal,
yang nantinya juga menghitung standarisasi lahan yang akan dibebaskan.
"Kendala di lapangan pasti kita temui, termasuk soal kepemilikan lahan
masayarakat. Kita sudah ada tim appraisal, mereka yang nantinya akan menangani
masalah yang ada, juga terkait dengan negoisasi," sebutnya.
Secara spesifikasi, dijelaskan Irianto, pelabuhan di
Pesawan ke depannya memiliki sisi perairan tempat sandar kapal sepanjang 450
meter. Selain itu, eksisting keluar masuk barang yang lebih cepat dan ditambah
lagi dermaga, trestle, causeway dan Corrugated Concret Sheet Pile (CCSP).
"Setidaknya kapal bisa bersandar maksimal 4 unit sekaligus," ulasnya.
Sedang dari sisi daratnya pelabuhan akan dilengkapi
fasilitasi perkantoran untuk ditempati instansi terkait, seperti Bea Cukai,
Syahbandar serta Kantor Administrasi dan Navigasi. Pelabuhan juga dilengkapi
fasilitas pendukung, seperti terminal penumpang, gudang dan tempat penyimpanan
peti kemas. "Paling tidak, pelabuhan itu nantinya berfungsi melayani
kegiatan angkutan laut, seperti barang dan penumpang, serta angkutan
penyeberangan antarprovinsi," ungkapnya.
Saat ini, lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kaltara telah membangun jalan akses menuju ke Pesawan. Jika pelabuhan
itu telah terbangun, Irianto menyebutkan, maka akan melayani rute pelayaran
Tanjung Selor-Surabaya, termasuk direncanakan melayani rute pelayaran Tanjung
Selor-Makassar. "Pelabuhan Pesawan ini bagian dari Program Tol Laut dengan
tujuan distribusi barang ke dalam dan keluar semakin lancar," ujarnya.
Sedangkan untuk anggaran proyek fisik Pelabuhan
Pesawan akan menelan anggaran Rp 250 miliar. "Rencananya, pelabuhan itu
akan dibangun dengan sistem multiyears atau tahun jamak, mulai 2018
mendatang," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan Pelabuhan Pesawan.
Sebab, di Kaltara pembangunan infrastruktur perhubungan merupakan komitmen
pemerintah pusat untuk mendukung konektivitas di wilayah perbatasan. Dengan
begitu, Nawacita III yang selalu didengungkan dapat terwujud. Selain itu, Menhub Budi menuturkan, sesuai
amanat dari Presiden agar Kemenhub mendorong, membantu dan mempromosikan
daerah-daerah terluar. Menurut Menhub, ada daerah-daerah di Kaltara yang hanya
bisa dijangkau dengan jalur udara dan untuk itu akan ditingkatkan
bandara-bandara secara intensif. "Jalur laut akan dibangun pelabuhan di
Pesawan, jaraknya sekitar 20 kilometer dari Tanjung Selor. Harapannya dengan
komitmen pemerintah membangun sarana dan prasarana tersebut dapat meyakinkan
para investor untuk datang ke Kaltara," papar Budi.