Tanjung Selor (Antaranews-Kaltara) - Gubernur
Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menuturkan, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kaltara sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo, menargetkan pada
2018 tingkat maturitas atau kematangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) mencapai level III. Artinya, ada kenaikan satu level dari tahun ini.
"Pada 2017, berdasarkan informasi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan) Pemprov Kaltara meraih baseline 2,0190 dengan realisasi level SPIP
II. Atau, melampaui target yang dicanangkan, level I," kata Gubernur.
Adapun capaian tingkat maturitas SPIP Pemprov
Kaltara ini, masih belum maksimal. Karena, adanya 4 sub unsur penilaian
maturitas SPIP yang nilainya nol. Yakni, sub unsur penegakan integritas dan
nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, identifikasi resiko dan analisis
resiko. "Dari 5 unsur dan 25 sub unsur penilaian capaian maturitas SPIP,
Pemprov belum memenuhi 4 sub unsur diantaranya. Sementara 21 sub unsur lainnya,
sudah dicapai. Bahkan, pada sub unsur hubungan kerja yang baik dengan instansi
pemerintah terkait poinnya 4," jelas Irianto.
Dengan baseline 2,0190 dan level II maturitas
SPIP ini, Pemprov Kaltara dinilai BPKP memiliki tingkat maturitas SPIP
berkembang. Irianto optimis, target tingkat maturitas SPIP tahun depan mencapai
level III. “Untuk capaian sub unsur yang masih bisa ditingkatkan, tahun depan
harus mampu direalisasikan. Seperti, sub unsur kepemimpinan yang kondusif,
capaiannya tahun ini 2 poin. Lalu, sub unsur struktur organisasi yang sesuai
kebutuhan juga 2 poin, penyelenggaraan komunikasi yang efektif 2 poin,
dokumentasi yang baik atas SPI serta transaksi dan kejadian penting 2 poin,
serta review kinerja 2 poin. Tak terkecuali sub unsur lainnya yang meraih 3
poin perlu juga ditingkatkan," beber Gubernur.
Hal serupa juga ditekankan Gubernur kepada
pemerintah kabupaten dan kota di Kaltara. Disampaikan Irianto, sesuai data
BPKP, capaian Maturitas SPIP pemerintah kabupaten dan kota di Kaltara,
berurutan dari yang tertinggi yakni Kabupaten Malinau level II dengan baseline
2,380, sementara Kota Tarakan (1,386), Kabupaten Nunukan (1,489), Kabupaten
Tana Tidung (1,5364), dan Kabupaten Bulungan (1,756) level I. "Tiap
pemerintah daerah sudah mencanangkan target capaian Maturitas SPIP tahun depan.
Ini hal yang baik, dan harus menjadi tanggung jawab bersama. Tarakan misalnya,
menargetkan capaian Maturitas SPIP tahun depan level II dan pada 2019 level
III. Lalu, Bulungan pada 2018 menargetkan mencapai level II, dan 2019 level
III. Tana Tidung di 2018 dan 2019 menargetkan level III, sedangkan Nunukan di
2018 dan 2019 berupaya mencapai level III," papar Irianto.
KALTARA INGIN BUAT KEJUTAN
Sekaitan dengan upaya pencapaian pengelolaan
keuangan negara yang baik dan akuntabel, Gubernur secara tidak langsung
mengharapkan Pemprov Kaltara mampu mempertahankan capaian Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) tahun depan. "Jika Kaltara berhasil meraih LHP
LKPD 5 kali berturut-turut, maka akan memberikan kejutan bagi Pemerintah
Indonesia, juga Kaltara sendiri. Karena, sejauh ini sudah 3 kali berturut-turut
mencapai Opini WTP, ini harus dipertahankan dan ditingkatkan," urai
Irianto.
Berdasarkan informasi BPKP, Opini atas LKPD Pemprov
Kaltara hingga awal Desember 2017 adalah WTP. Ini didasarkan, salah satunya
lewat penyampaian LKPD ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tertanggal 31 Maret
2017 atau Tepat Waktu. "Tantangan untuk mencapai opini tersebut cukup
besar. Dari itu, semua pihak harus bekerja sama dan memiliki kesefahaman untuk
mencapai hal tersebut," ungkap Gubernur.
Imbauan juga disampaikan Irianto kepada
pemerintah daerah se Kaltara. Terutama, kepada daerah yang belum mencapai
target Opini WTP atas LKPD-nya. Sebagaimana diketahui, Kota Tarakan, Kabupaten
Bulungan dan Tana Tidung mendapatkan Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas
LKPD 2016. "Hal-hal yang menjadi catatan dari BPK maupun BPKP untuk segera
dievaluasi, dan lakukan konsultasi dengan pihak berkompeten soal ini. Sementara
bagi daerah yang sudah mencapai Opini WTP, seperti Malinau dan Nunukan,
pertahankan dan tingkatkan jangan sampai mengalami penurunan," jelasnya.
Adapun, dari kategori ketepatan waktu
penyampaian LKPD ke BPK, hanya Tana Tidung yang terlambat. Kabupaten bungsu di
Kaltara ini, menurut catatan BPKP menyampaikan LKPD 2016-nya pada 3 April 2017.
Sedangkan, daerah lainnya termasuk Kaltara menyampaikannya pada 31 Maret
2017.
Gubernur Targetkan Maturitas SPIP 2018 dan 2019 Level III
(Gambar download dari google) (dok humas)
(Gambar download dari google) (dok humas)