Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di
Kabupaten Buleleng, Bali kini sudah terpasang 3 x 142
Megawatt (MW) atau 426 MW. Kapasitas ini mampu memasok sekitar 40 persen
kebutuhan listrik di Pulau Dewata itu. Tak cukup dengan daya sebesar itu,
perusahaan kini akan menambah kapasitas lagi.
ZULKARNAIN LUBIS
Pembangunan tahap dua berkapasitas 2 x 330
MW dilakukan di lokasi eksisting, tak jauh dari PLTU yang ada sekarang. Menurut
informasi, untuk menambah kapasitas tersebut, perusahaan konsorsium akan
menggelontorkan investasi sebesar kurang lebih Rp1,5 triliun.
Informasi dari pihak PT General Energy Indonesia, izin
prinsip pembangunan tahap kedua PLTU Celukan Bawang telah dikeluarkan oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) sejak 2014.
Untuk diketahui, izin prinsip harus dikeluarkan pusat
karena investasi PLTU tersebut, masuk dalam penanaman modal asing. Berdasarkan
Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 2299 / 1 / IP-PB/ PMA / 2014,
rencana pembangunan PLTU Celukan Bawang Buleleng dilakukan oleh 3 perusahaan,
yakni China Huadian Engineering Co. Ltd. asal Tiongkok yang memiliki saham
sebesar 51 persen, Merryline International Pte. Ltd asal Singapura dengan
kepemilikan saham 38,49 persen, dan PT General Energy Indonesia sebesar 10,51
persen.
Untuk diketahui, PLTU Celukan Bawang merupakan
satu-satunya pembangkit di Bali saat ini yang berbahan bakar batubara. Pembangunan
PLTU tahap II ini sendiri, ditargetkan bakal rampung pada 2019.
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie
sempat meninjau langsung PLTU Celukan Bawang beberapa hari lalu. Termasuk
lokasi pembangunan PLTU tahap kedua yang sementara ini masih tahap awal.
Melihat PLTU yang dikelola secara profesional dengan
manajemen yang bagus itu, Gubernur merasa yakin bahwa rencana pembangunan PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air) di Sungai Kayan, akan terealisasi sesuai
harapan. “Investor yang akan
membangun PLTA adalah PT Kayan Hidro Energi (KHE) yang juga merupakan salah
satu perusahaan yang membangun PLTU ini. Mereka juga telah menggandeng
perusahaan dari China (Tiongkok) untuk menjadi mitra. Kedatangan kita kesini
untuk meyakinkan, bahwa perusahaan ini memang mampu dan bisa membangun
pembangkit listrik, dengan investasi yang besar,†kata Irianto.
Pembangunan PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten
Bulungan, ditargetkan bakal dimulai tahun ini. Hal demikian juga sesuai
instruksi lisan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kaltara akhir tahun
lalu. Saat ini, kata Gubernur, untuk pembangunan fisik PLTA tahap I dengan
kapasitas 900 MW tinggal menunggu izin konstruksi bendungan dari Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Mengenai pembebasan lahan, juga hampir selesai. Informasi dari PT KHE, dari 200 hektare lebih
lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA tahap I, 70 persennya sudah
selesai dibebaskan. Soal harga ganti rugi, antara perusahaan dan masyarakat
telah menemui kesepakatan.
Gubernur menekankan, hal paling utama diperlukan untuk
terealisasinya pembangunan PLTA yang akan menjadi terbesar di Asia Tenggara
tersebut, adalah dukungan dari semua stakeholder di Kaltara. Utamanya dari
masyarakat.
“Di samping komitmen dari pimpinan, juga diperlukan
dukungan dari semua pihak. Mulai DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), tokoh masyarakat, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan masyarakatnya
sendiri. Kita harus yakin, optimis, bahwa PLTA ini merupakan masa depan kita
semua. Memang bagi kita sekarang mungkin belum merasakan, tapi bagi generasi
mendatang saya yakin akan sangat bermanfaat,†ujar Irianto.
Seperti berulang kali disampaikan Gubernur, ketersediaan
listrik merupakan kunci dari segala hal. Baik pembangunan, maupun investasi.
“Orang mau berinvestasi, hal utama yang dibutuhkan adalah ketersedian listrik.
Saya yakin, jika listrik kita tersedia, investasi dengan sendirinya akan
berdatangan. Apalagi kita akan membangun kawasan industri yang sekarang bahkan
sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Makanya percepatan
pembangunan pembangkit listrik, mutlak harus terus didorong,†tutupnya.
Dari Kunjungan Gubernur Kaltara ke PLTU Celukan Bawang (Bagian kedua-habis)
PROFESIONAL : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengaku kagum dengan pengelolaan profesional yang dilakukan manajemen PLTU Celukan Bawang.
(dok humas)
PROFESIONAL : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengaku kagum dengan pengelolaan profesional yang dilakukan manajemen PLTU Celukan Bawang. (dok humas)