Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Perusahaan asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), China Gezhouba Group menseriusi minatnya untuk berinvestasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Khususnya pada sektor kelistrikan, melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Menindaklanjuti rencana investasi tersebut, Selasa (6/3) kemarin, jajaran manajemen perusahaan yang dipimpin oleh Mr Chen Wei, Country Manager International Business China Gezhouba Group International Engineering Co.Ltd itu, datang langsung dari Beijing, Tiongkok ke Kaltara.
Kedatangan Mr Chen Wei, seperti disampaikan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, adalah untuk melakukan penjajakan, sekaligus survei kondisi dan melihat bagaimana potensi di Kaltara. "Ini juga sebagai tindak lanjut dari kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) RRT Mr Xiao Qian, serta bagian dari kerja sama antara Pemerintah RI dan Tiongkok melalui skema Belt Road Initiative (BRI) yang juga sering disebut OBOR (One Belt and One Road) Initiative," ungkap Irianto pada pertemuan bersama tim dari Gezhouba Group di Ruang Rapat Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara, kemarin (6/3).
Gubernur memaparkan, salah satu potensi yang menarik minat Gezhouba Group adalah pembangunan PLTA. Salah satu yang ditawarkan di daerah Sungai Bahau. Yaitu di perbatasan antara Bulungan dan Malinau. "Aliran Sungai Bahau memiliki potensi untuk menghasilkan listrik sekitar 1.500 Megawatt (MW)," paparnya.
Dikatakan, di Kaltara memiliki banyak aliran sungai yang berpotensi menghasilkan energi listrik dalam kapasitas besar. Beberapa di antaranya telah diminati oleh investor. Di Sungai Kayan, Peso, Kabupaten Bulungan salah satunya. Pembangunan PLTA di Peso yang dilakukan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) akan segera dimulai. Saat ini, tinggal menunggu izin konstruksi bendungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Kemudian ada juga di Sungai Mentarang (Malinau), Sungai Malinau dan Sungai Sembakung di Nunukan. Beberapa perusahaan sudah melakukan studi, bahkan ada yang telah mengantongi izin untuk membangun PLTA di sungai tersebut," Irianto.
Disamping potensi energi listrik, dalam paparannya, Gubernur juga menyampaikan untuk menyerap listrik yang dihasilkan pemerintah akan membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi. Sejumlah perusahaan, lanjutnya, telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi membangun industri di kawasan tersebut. Dari Tanah Air, ada PT Inalum (persero), kemudian Tsingshan Group dari RRT, China Construction dan beberapa lainnya.
"Kami juga berencana membangun jembatan penghubung antara Pulau Tarakan dengan daratan Kalimantan, yang biasa disebut Jembatan Bulan (Bulungan-Tarakan). Kemarin waktu Dubes RRT ke Tarakan, sudah meninjau langsung titik rencana pembangunan jembatan tersebut. Pak Dubes juga menyatakan ketertarikannya," kata Gubernur lagi.
Sementara itu, di tempat sama Mr Chen Wei menyampaikan terima kasih telah disambut dengan baik kedatangannya di Kaltara. "Kami mengapresiasi kepemimpinan Gubernur. Beliau pemimpin yang cerdas, dan baik," ungkapnya dalam bahasa Inggris dengan aksen Mandarin.
Dikatakan, ketertarikannya untuk berinvestasi ke Kaltara, di samping karena merupakan bagian dari kerja sama ekonomi antara Pemerintah Tiongkok dan Indonesia, juga karena melihat potensi sumber daya alam (SDA) di Kaltara yang besar. Utamanya sumber daya energi listrik.
China Gezhouba yang merupakan perusahaan di bidang energi, kata Mr Chen, tertarik untuk membangun PLTA. Hanya saja untuk mengetahui di mana posisi pembangkit yang dibangun, serta berapa besaran investasi yang dikeluarkan, belum diketahui secara pasti.
"Kita belum tahu bagaimana kondisinya. Perlu kita lakukan survei dulu," kata Mr Chen. Untuk diketahui, China Gezhouba sendiri merupakan perusahaan yang membangun bendungan Three Gorges, bendungan terbesar saat ini di Tiongkok.
Selain berminat membangun PLTA, ditambahkan Mr Chen, Gezhouba juga tertarik untuk berinvestasi di sektor lain. Seperti dalam hal infrastruktur, jembatan, jalan dan juga siap membangun industri di KIPI Tanah Kuning. Selain melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kaltara, tim dari China Gezhouba Group berencana akan melakukan survei langsung ke lokasi pada hari ini (7/3).(humas)