Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut menyertakan modal ke Bankaltim-tara semenjak 2017. Sebagai provinsi baru, nilai modal yang turut ditanamkan di bank daerah itu lumayan besar. Yaitu Rp 150 miliar. Dari modal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara sudah memetik hasil. Bagi hasil laba atau deviden yang diperoleh di tahun pertama ini mencapai kurang lebih Rp 11 miliar.
Selain Pemprov yang memperoleh Rp 11 miliar, lima pemerintah kabupaten/kota di Kaltara juga kebagian deviden. Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, berdasarkan informasi dari Bankaltim-tara saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) beberapa waktu lalu, total untuk lima kabupaten/kota di Kaltara mendapatkan deviden sebanyak Rp 18 miliar. "Jadi laba deviden yang diperoleh seluruh pemerintah daerah di Kaltara, totalnya Rp 29 miliar," katanya.
Gubernur kembali menegaskan, soal rencana Pemprov Kaltara menambah penyertaan modal di Bank Kaltimtara pada 2018 sebesar Rp 50 miliar. Dengan demikian, tahun ini penyertaan modal Pemprov Kaltara di Bankaltim-tara sebesar Rp 200 miliar. "Dengan modal yang ditanamkan bertambah, maka laba bersih yang diterima pun meningkat," jelasnya lagi. Tidak berhenti hanya menyertakan modal Rp 200 miliar, Pemprov Kaltara berencana meningkatkan modalnya hingga menempatkan Pemprov Kaltara sebagai pemegang saham terbesar kedua di Bankaltim-tara, setelah Pemprov Kaltim.
Seperti diketahui, saat ini Pemprov Kaltim masih sebagai pemilik saham terbesar pertama di Bankaltim-tara dengan modal yang ditanamkan mencapai Rp 1,2 triliun. Sementara pemegang saham terbesar kedua di Bankaltim-tara saat ini, Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) dengan sahamnya mencapai Rp 450 miliar.
Gubernur mengatakan, langkah menambah penyertaan modal ini merupakan terobosan positif yang dilakukan Pemprov untuk menggenjot pendapatan daerahnya.
Menurut Gubernur, peningkatan penerimaan daerah perlu diupayakan dengan membuat terobosan positif yang salah satunya melalui menyertakan modal ke perbankan. "Dari laba deviden itu bisa kita kumpulkan untuk membiayai infrastruktur, bayar pegawai, bangun jembatan, dirikan tower jaringan dan sebagainya," kata Gubernur. Selain menyertakan modal ke Bankaltim-tara, Pemprov juga mendepositokan dana Rp 200 miliar di Bankaltim-tara dan masing-masing Rp 100 miliar pada Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).