Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI meninjau lokasi penanaman mangrove di perbatasan RI-Malaysia di Sei Bajau Kecamatan Sebatik Timur Kabupaten Nunukan, Kaltara.
Peninjauan lokasi oleh Kabag Humas Bakamla RI, Kolonel Laut (HK) Toni Syaiful didampingi Kasubag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono, Senin (30/7).
Melalui keterangan tertulisnya, Mardiono mengungkapkan, untuk tiba di lokasi penanaman mangrove harus menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Rakyat Sei Bolong Kelurahab Nunukan Utara Pulau Nunukan.
Mardiono menambahkan, rencana penanaman mangrove di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini pada Rabu (1/8).
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu akan digelar pembersihan pantai di lokasi penanaman mangrove tersebut oleh Bakamla RI, Satgas Pamtas Marinir XXIII Pulau Sebatik bersama mahasiswa UGM.
"Pada saat peninjauan lokasi penanaman mangrove tampak sampah-sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Pasalnya, sampah-sampah tersebut terbawa gelombang saat air laut pasang," ujar Mardiono.
Ia mengutarakan, penanaman mangrove akan dilaksanakan pada saat air laut surut siang hari.
Bakamla RI pilih lokasi penanaman mangrove di Sei Bajau Desa Bukit Aru karena diperkirakan bertahan lama karena ditempat itu terdapat pemecah ombak.
"Penanaman mangrove ini juga didukung sepenuhnya oleh prajurit Satgas Pamtas Marinir XXIII Pulau Sebatik," beber dia.
Peninjauan lokasi oleh Kabag Humas Bakamla RI, Kolonel Laut (HK) Toni Syaiful didampingi Kasubag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono, Senin (30/7).
Melalui keterangan tertulisnya, Mardiono mengungkapkan, untuk tiba di lokasi penanaman mangrove harus menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Rakyat Sei Bolong Kelurahab Nunukan Utara Pulau Nunukan.
Mardiono menambahkan, rencana penanaman mangrove di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini pada Rabu (1/8).
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu akan digelar pembersihan pantai di lokasi penanaman mangrove tersebut oleh Bakamla RI, Satgas Pamtas Marinir XXIII Pulau Sebatik bersama mahasiswa UGM.
"Pada saat peninjauan lokasi penanaman mangrove tampak sampah-sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Pasalnya, sampah-sampah tersebut terbawa gelombang saat air laut pasang," ujar Mardiono.
Ia mengutarakan, penanaman mangrove akan dilaksanakan pada saat air laut surut siang hari.
Bakamla RI pilih lokasi penanaman mangrove di Sei Bajau Desa Bukit Aru karena diperkirakan bertahan lama karena ditempat itu terdapat pemecah ombak.
"Penanaman mangrove ini juga didukung sepenuhnya oleh prajurit Satgas Pamtas Marinir XXIII Pulau Sebatik," beber dia.