Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Puluhan truk bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Sulteng siap diangkut dari Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltara menggunakan KM Lambelu, kapal angkutan penumpang milik PT Pelni.
Kepala PT Pelni Cabang Nunukan, Musli Yuslian di Nunukan, Selasa mengatakan, KM Lambelu akan merapat di Pelabuhan Tunon Taka sekira pukul 10.00 wita dan berangkat menuju Pelabuhan Pantoloan Toli-Toli Sulteng.
Selanjutnya, bantuan yang dikumpulkan oleh sejumlah kelompok warga di Kabupaten Nunukan sebanyak 17 truk ditambah satu tronton dari Pulau Sebatik serta tiga mobil pick up.
Musli mengungkapkan, droping bantaun tersebut sudah dimulai sejak Senin (8/10) malam hingga Selasa (9/10) pagi sebelum KM Lambelu merapat di Pelabuhan Tunon Taka.
Sesuai data yang diperoleh, bantuan yang berhasil dikumpulkan dari donasi masyarakat di daerah itu oleh Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Nunukan sebanyak tujuh truk.
Kemudian, 10 truk bantuan dari donasi yang dikumpulkan sejumlah posko di Kabupaten Nunukan dan satu tronton dari Pulau Sebatik. Bantuan yang dikemas dalam karung berupa pakaian, makanan instan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya.
Pengiriman bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Provinsi Sulteng secara gratis, jelas Musli. "Masyarakat Kabupaten Nunukan sangat antusias memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak genmpa dan tsunami di Sulteng," kata dia.
Bahkan, proses bongkar muat di Pelabuhan Tunon Taka oleh puluhan buruh tanpa dibayar. "Buruh-buruh pelabuhan membongkar bantuan ini tanpa dibayar," beber Musli.
Kepala PT Pelni Cabang Nunukan, Musli Yuslian di Nunukan, Selasa mengatakan, KM Lambelu akan merapat di Pelabuhan Tunon Taka sekira pukul 10.00 wita dan berangkat menuju Pelabuhan Pantoloan Toli-Toli Sulteng.
Selanjutnya, bantuan yang dikumpulkan oleh sejumlah kelompok warga di Kabupaten Nunukan sebanyak 17 truk ditambah satu tronton dari Pulau Sebatik serta tiga mobil pick up.
Musli mengungkapkan, droping bantaun tersebut sudah dimulai sejak Senin (8/10) malam hingga Selasa (9/10) pagi sebelum KM Lambelu merapat di Pelabuhan Tunon Taka.
Sesuai data yang diperoleh, bantuan yang berhasil dikumpulkan dari donasi masyarakat di daerah itu oleh Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Nunukan sebanyak tujuh truk.
Kemudian, 10 truk bantuan dari donasi yang dikumpulkan sejumlah posko di Kabupaten Nunukan dan satu tronton dari Pulau Sebatik. Bantuan yang dikemas dalam karung berupa pakaian, makanan instan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya.
Pengiriman bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Provinsi Sulteng secara gratis, jelas Musli. "Masyarakat Kabupaten Nunukan sangat antusias memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak genmpa dan tsunami di Sulteng," kata dia.
Bahkan, proses bongkar muat di Pelabuhan Tunon Taka oleh puluhan buruh tanpa dibayar. "Buruh-buruh pelabuhan membongkar bantuan ini tanpa dibayar," beber Musli.