Nunukan (AntaranewsKaltara) - PT Pelni Cabang Nunukan, Kaltara mulai mengantisipasi lonjakan penumpang mudik Natal dan Tahun Baru dengan menyediakan layanan maksimal melalui penyediaan dua armada kapal.
Kedua kapal yang disiapkan seperti angkutan selama yakni Km Lambelu dan KM Bukit Siguntang dengan tujuan akhir Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala PT Pelni Cabang Nunukan, Musli di Nunukan, Rabu membenarkan, langkah-langkah yang bakal ditempuh melayani penumpang arus mudik Natal dan Tahun Baru.
Namun dia mengaku, belum berniat menambah armada karena diperkirakan jumlah penumpang arus mudik kurang lebih tahun sebelumnya.
Layanan arus mudik Natal dan Tahun Baru mulai dilayani 3 Desember 2018 hingga 25 Desember 2018 melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan.
Kemudian, lanjut Musli, penumpang mudik melalui Pelabuhan Tunon Taka sama tahun sebelumnya sebagian besar TKI (tenaga kerja Indonesia) dari Negeri Sabah, Malaysia tujuan NTT dan Sulsel serta Sulbar.
Sedangkan penumpang mudik dari warga Kabupaten Nunukan jumlahnya sangat sedikit.
Musli memperkirakan jumlah penumpang mudik Natal dan Tahun Baru hanya 1.500-2.000 orang yang akan diangkut menggunakan dua armada kapal yang disediakan tersebut.
"Berkaca pada penumpang mudik Natal dan Tahun Baru tahun sebelumnya tidak terlalu banyak. Tapi kami dari PT Pelni tetap wanti-wanti jika mengalami lonjakan TKI yang mudik," beber dia.
Musli memprediksi tidak akan mengalami lonjakan signifikan mengingat jumlah TKI asql NTT, Sulsel dan Sulbar yang bekerja di Negeri Sabah sudah menurun.
Akibat semakin banyaknya perusahaan kelapa sawit yang mulai berproduksi di Indonesia seperti Kaltim dan Kaltara.
"Kemungkinan lonjakan penumpang mudik Natal dan Tahun Baru tidak akan signifikan karena TKI ke Sabah juga sudah kurang," ujar Musli.
Kedua kapal yang disiapkan seperti angkutan selama yakni Km Lambelu dan KM Bukit Siguntang dengan tujuan akhir Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala PT Pelni Cabang Nunukan, Musli di Nunukan, Rabu membenarkan, langkah-langkah yang bakal ditempuh melayani penumpang arus mudik Natal dan Tahun Baru.
Namun dia mengaku, belum berniat menambah armada karena diperkirakan jumlah penumpang arus mudik kurang lebih tahun sebelumnya.
Layanan arus mudik Natal dan Tahun Baru mulai dilayani 3 Desember 2018 hingga 25 Desember 2018 melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan.
Kemudian, lanjut Musli, penumpang mudik melalui Pelabuhan Tunon Taka sama tahun sebelumnya sebagian besar TKI (tenaga kerja Indonesia) dari Negeri Sabah, Malaysia tujuan NTT dan Sulsel serta Sulbar.
Sedangkan penumpang mudik dari warga Kabupaten Nunukan jumlahnya sangat sedikit.
Musli memperkirakan jumlah penumpang mudik Natal dan Tahun Baru hanya 1.500-2.000 orang yang akan diangkut menggunakan dua armada kapal yang disediakan tersebut.
"Berkaca pada penumpang mudik Natal dan Tahun Baru tahun sebelumnya tidak terlalu banyak. Tapi kami dari PT Pelni tetap wanti-wanti jika mengalami lonjakan TKI yang mudik," beber dia.
Musli memprediksi tidak akan mengalami lonjakan signifikan mengingat jumlah TKI asql NTT, Sulsel dan Sulbar yang bekerja di Negeri Sabah sudah menurun.
Akibat semakin banyaknya perusahaan kelapa sawit yang mulai berproduksi di Indonesia seperti Kaltim dan Kaltara.
"Kemungkinan lonjakan penumpang mudik Natal dan Tahun Baru tidak akan signifikan karena TKI ke Sabah juga sudah kurang," ujar Musli.