Tanjung Selor (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal 15 kilo watt peak (kWp) di Dusun Antal, Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, kemarin (8/4) diresmikan pengoperasiannya oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie. PLTS ini memiliki 75 modul surya sebagai sumber tenaga, dan daya listriknya disebar ke 96 unit rumah penduduk serta 5 fasilitas umum di dusun tersebut. Setiap rumah mendapatkan daya sebesar 300 watt hour. “PLTS ini didanai APBN, dan telah beroperasi sejak awal 2018,” kata Gubernur.

Diungkapkan Irianto, keberadaan PLTS Komunal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah saat ini sangat memperhatikan perkembangan pembangunan masyarakatnya hingga ke wilayah terisolir sekalipun. “Pembangunan PLTS ini, sumbernya dari DAK (Dana Alokasi Khusus) APBN yang masuk ke dalam batang tubuh APBD Kaltara. Dana itu diperoleh dengan perjuangan dari Pemprov Kaltara ke pemerintah pusat, hingga akhirnya dialokasikan oleh Kementerian ESDM,” jelas Irianto.

Agar dapat termanfaatkan dalam waktu lama, Gubernur berharap agar PLTS Komunal ini dijaga dan dipelihara dengan baik. “Kan, ada petugas yang diamanatkan untuk menjaga dan mengelola PLTS tersebut. Kalau tidak salah, sudah dibentuk juga OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) yang dimandatkan mengelola PLTS itu. Jadi, pesan saya, tolong dirawat dan dijaga serta gunakanlah PLTS ini sesuai dengan peruntukkannya. Apabila ada kerusakan atau masalah lainnya, segera laporkan kepada instansi terkait,” beber Gubernur. OMS itu berjumlah 2 orang, dan ditunjuk oleh Dinas ESDM Kaltara.

Dipilihnya metode PLTS terpadu ini, dikarenakan masyarakat Dusun Antal berada dalam suatu kawasan yang tidak terlalu luas. Jarak antar pemukiman pun berdekatan, serta selama ini masih kesulitan memperoleh pasokan listrik. “Ada 2 jenis PLTS yang dibangun di Kaltara ini. PLTS terpadu atau komunal, juga PLTS yang langsung dipasang rumah per rumah. Semuanya dengan tujuan memberikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat secara merata hingga ke desa terisolir sekalipun,” ungkap Irianto.

Di kesempatan yang sama, Gubernur juga meresmikan sumur bor air tanah 5.220 liter per jam di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT). Sumur ini berkedalaman 80 meter, dan telah dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan total penerima manfaat sebanyak 193 kepala keluarga (KK). Sarana penunjang lainnya, adalah 1 unit generator set (Genset) dan 1 unit fasilitas penampungan air. Sumur bor ini dibangun dengan dana dari APBD Kaltara.


Pewarta : Muklis
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024