Tanjung Selor (ANTARA) - Penyertaan modal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) di Bankaltimtara, genap Rp 190 miliar pada tahun ini. Itu menyusul penambahan penyertaan modal sebesar Rp 20 miliar yang dialokasikan Pemprov Kaltara tahun ini. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltara Ahmad Saprianoor di ruang kerjanya, Selasa (7/5).
Dijelaskan Irianto, tak hanya ke Bankaltimtara, penyertaan modal juga dialokasikan kepada 2 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Kaltara. Yakni PT Migas Kaltara Jaya dan PT Benuanta Kaltara Jaya. “Total anggaran untuk penyertaan modal pada tahun ini, Rp 27,5 miliar. Itu terdiri dari, penyertaan modal pada Bankaltimtara Rp 20 miliar, penyertaan modal ke PT Migas Kaltara Jaya Rp 5 miliar, dan Rp 2,5 miliar ke PT Benuanta Kaltara Jaya,” urai Gubernur.
Adapun posisi modal saham Pemprov Kaltara di Bankaltimtara hingga akhir Desember 2018 mencapai Rp 170 miliar. Ini diawali dari penyertaan modal pada 2017 sebesar Rp 150 miliar. “Dengan penyertaan modal sebesar itu, Pemprov Kaltara menerima deviden sekitar Rp 11 miliar pada 2018. Deviden itu, disepakati untuk kembali sertakan sebagai penyertaan modal ditambah alokasi yang sudah ada di APBD 2018 sebesar Rp 9 miliar. Nah, tahun ini ditambah lagi penyertaannya sebesar Rp 20 miliar. Sehingga total penyertaan modal ke Bankaltimtara sebesar Rp 190 miliar,” papar Irianto. Sebelumnya, penyertaan modal ke Bankaltimtara yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp 50 miliar. Namun dirasionalisasi sehingga ditetapkan hanya bertambah sebesar Rp 20 miliar.
Sementara itu, Kepala BPKAD Kaltara Ahmad Saprianoor berharap, penambahan penyertaan modal itu akan mampu memperkuat modal sekaligus meraup return investasi dengan deviden. “Hal ini, saya yakini mampu pula meningkatkan PAD di Kaltara,” tutup Gubernur.