Tanjung Selor (ANTARA) - Masyarakat perbatasan dipastikan akan menikmati akses jaringan telekomunikasi. Pasalnya, tahun ini Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) kembali akan membangun tower Base Transceiver Station (BTS) di sebagian wilayah pedalaman Kabupaten Nunukan.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, sebanyak 11 BTS telah disurvei dan akan dibangun di Nunukan. Ia menjelaskan, kewenangan BTS ini ada pada Direktorat Jenderal Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan BTS di SDPPI, ada pada pusat. Pemprov Kaltara melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), hanya mengusulkan sesuai dengan usulan kabupaten/kota,” ungkap Irianto.
Dari Dirjen SDPPI Kemenkominfo, BAKTI sebagai unit organisasi non-eselon yang menunjuk PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) untuk melakukan pembangunan tower BTS di seluruh wilayah Indonesia. BAKTI sendiri memprioritaskan wilayah perbatasan dan kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T) agar pembangunan BTS segera dilaksanakan. “Tahun lalu sudah diusulkan, walau pada akhirnya tidak semua terakomodir. Untungnya wilayah perbatasan, pedesaan, dan 3T di Kaltara dapat,” ujar Gubernur.
Untuk diketahui, sebelumnya BAKTI adalah unit eselon dari Kementerian Kominfo RI yang bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). Perubahan terjadi pada 23 Mei 2018 melalui Peraturan Menteri Kominfo RI No. 3/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi.
Dari rencana pembangunan ini, total tower BTS di Kaltara menjadi 83 titik yang dibangun pemerintah pusat. Berdasarkan data Diskominfo Kaltara, 72 tower BTS yang dibangun dari 2015 sampai 2018 telah berstatus on air. Dengan rincian 41 titik di Malinau dan 31 titik di Nunukan. Sementara itu, masih terdapat blank spot dengan total sebanyak 51 titik di seluruh Kaltara. Untuk Bulungan masih ada 14 titik, Tana Tidung 12 titik, Malinau 10 titik, dan Nunukan 15 titik. Untuk mengatasi masalah blank spot, Gubernur telah menginstruksikan Diskominfo Kaltara untuk mengusulkan lagi pembangunan tower BTS sebanyak 50 titik untuk 2020. Ini juga selaras dengan program Indonesia Merdeka Sinyal 2020.