Tanjung Selor (ANTARA) -
Presiden Jokowi secara  khusus mengarahkan agar Provinsi Kalimantan Utara segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan 2020.

"Arahan itu disampaikan Bapak Presiden pada saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Jakarta beberapa hari lalu," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dalam pesan singkatnya di Tanjung, Senin.

Presiden, kata Irianto juga akan memantau terus perkembangannya. 

PLTA Kayan, menurut Pak Presiden merupakan salah satu sumber baru pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.

Lewat PLTA Kayan juga akan meningkatkan kapasitas "Indonesia yang berdaya saing".

Lewat PLTA, akan terjadi penghematan biaya produksi listrik. 

Pasalnya, selama ini, apabila mengandalkan batu bara maka
biaya pokok penyediaan (BPP) listrik  mencapai 6 hingga 7 sen dolar AS, sementara apabila menggunakan hydro power BPP hanya sekitar USD 2 sen. 

Pak Jokowi berharap, imbuhnya dengan pemanfaatan hydro power ini, investor akan berdatangan ke Indonesia, khususnya Kaltara. 

Tak hanya PLTA Kayan, di Kaltara juga akan dibangun PLTA di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau.

"Oleh Pak Presiden, PLTA ini juga didorong percepatannya," ujar dia. 

Itu semua sekaitan dengan transformasi ekonomi yang tengah dikejar oleh pemerintah, yaitu mencari sumber baru pertumbuhan ekonomi. 

Selama ini Indonesia banyak mengekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah, seperti nikel, timah, bauksit, hingga batu bara. 

Padahal, apabila komoditas tersebut diolah sehingga menghasilkan produk turunan berupa barang jadi atau setengah jadi maka akan memiliki nilai tambah yang lebih besar.

Baca juga: KIPI Kaltara dan PLTA Kayan Masuk Program Prioritas Kalimantan
Baca juga: PLTA Kayan Terbangun, Potensi PAP Terdongrak
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024