Jakarta (ANTARA) - Setelah sebelumnya ada beberapa perusahaan besar dunia berminat investasi di Kalimantan Utara (Kaltara), bahkan ada yang sudah mulai melakukan kegiatan persiapan realisasi, kembali perusahaan asal Republik Rakyat Tiongkok atau China menawarkan untuk berinvestasi di provinsi termuda di Tanah Air ini. Sinosteel Equipment & Engineering Co, Ltd (Sinosteell MECC), salah satu perusahaan baja terbesar di dunia yang ingin membangun industri di Kaltara.
Keinginan pihak Sinosteel disampaikan langsung oleh Feng Yilun, Chief Representatif Sinosteel Indonesia kepada Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat bertemu di Kantornya, Jumat (6/12) lalu. “Dengan didampingi beberapa kepala OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, kami menyimak paparan rencana investasi oleh perusahaan. Pada dasarnya kami menyambut baik, rencana investasi yang ditawarkan. Silakan tindak lanjuti, tentu dengan tetap berpegang pada aturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia,” kata Irianto usai pertemuan.
Sesuai dengan paparannya yang disampaikan Feng Yilun, perusahaan ini berminat untuk berinvestasi di Kaltara. Salah satu lokasi yang ditawarkan Gubernur adalah di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning - Mangkupadi. “Kita tawarkan lokasi di KIPI. Pertimbangannya, pertama posisinya strategis. Karena di lokasi ini juga akan dibangun pelabuhan internasional. Kemudian akan terintegrasi dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air). Karena untuk industri yang ditawarkan itu (baja) membutuhkan listrik yang sangat besar,” bebernya.
Disebutkan, perusahaan ini telah memiliki banyak pengalaman berinvestasi di beberapa negara. Di antaranya membangun power plant atau pembangkit listrik. Dengan bahan bahan baku. Seperti batubara, gas, hydro, angin dan tenaga surya. Selain bergerak di bidang pembangunan power plant, perusahaan ini juga berinvestasi bidang lain. Seperti industry nikel, steel (baja), engineering, hingga bidang teknologi. “Satu hal yang saya tekankan, adalah keseriusannya. Sesuai arahan Presiden Jokowi, kita welcome terhadap siapa pun yang berminat investasi. Yang terpenting adalah serius. Kita akan bantu, memberikan kemudahan, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kita,” tegas Gubernur.
Sebelumnya, investor ini juga telah datang ke Kaltara. Salah satu yang didatangi adalah di Tarakan. Mengenai lokasi yang dipilih, Gubernur menyerahkan kepada pihak perusahaan, di mana yang cocok. “Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Sekali lagi, kalau dari kita yang paling penting diharapkan adalah keseriusan perusahaan,” tandasnya. Untuk diketahui juga, perusahan yang berminat untuk mendirikan pabrik baja dan nikel di Kaltara ini, membutuhkan lahan sekitar 1000 hektare. Dengan nilai investasi sekitar USD 2,7 miliar atau kurang lebih Rp 40 triliun.