Tanjung Selor (ANTARA) - Petugas kesehatan dari Kalimantan Utara mendampingi penjemputan 20 mahasiswa Kaltara pascaobservasi Natuna yang tiba di Bandara Halim, Sabtu (15/2).

"Saya sudah perintahkan Biro Kesra dan Badan Penghubung untuk menanganinya. Sekaligus jajaran dua OPD ini bersama Dinas Kesehatan menjemput anak-anak kita di Bandara Halim dan mengawal hingga sampai di Kaltara," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Sabtu.


Sebanyak 20 orang Kaltara yang tergabung bersama 285 mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China telah selesai menjalani karantina dan observasi selama 14 hari di Natuna. 

Dilaporkan, katanya mereka sudah di Jakarta, dan dalam kondisi sehat semua.

"Insya Allah besok Minggu (16/2/2020) siang  diterbangkan menuju Tarakan dengan menggunakan pesawat Batik Air," ujarnya. 

Berdasarkan hasil rapat di Jakarta, pemulangan mahasiswa dari Jakarta ke daerah masing-masing ditanggung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Sesuai kesepakatan, maka dlditalangi dulu oleh Pemerintah Provinsi. 

Sebelum terbang ke Jakarta mereka dibekali Surat Keterangan Sehat dari Dokter Spesialis Paru dan Penyakit Dalam yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan di Natuna. 

Artinya, mereka semua dalam keadaan sehat wal afiat, bebas dari penyakit akibat virus  corona atau kini disebut COVID 19 yang sedang mewabah di China khususnya di Wuhan, Provinsi Hubei. 

"Saya minta masyarakat Kaltara tidak perlu khawatir apalagi sampai antipati terhadap mereka. Alhamdulillah, mereka sehat semua," ujarnya 

Observasi selama 14 hari untuk dipastikan keamanannya sebelum kembali ke keluarganya. Itu sudah standar protokol kesehatan dari WHO.

Baca juga: Suana pascaobservasi Natuna

Baca juga: Ratusan warga Natuna lepas WNI dari Wuhan

Baca juga: Menko PMK: mahasiswa dari Wuhan bisa lanjutkan studi

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024