Tanjung Selor (ANTARA) - Setelah Pelabuhan Tengkayu I Tarakan yang direvitalisasi, hal serupa juga akan dilakukan pada Pelabuhan Tengkayu II (Pelabuhan Perikanan), setelah kewenangannya diambil alih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Tahun ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk beberapa kegiatan di pelabuhan yang berada di ujung Jl Gajahmada Tarakan tersebut.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, revitalisasi di Pelabuhan Tengkayu II dilakukan secara bertahap. Hal ini karena menyesuaikan kemampuan anggaran. Bersyukur, tahun ini untuk kegiatan ini Pemprov mendapat support anggaran dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), besarnya Rp 6 miliar. “Pemprov Kaltara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mendapat DAK sebesar Rp 6 miliar. Kemudian dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) juga kita alokasikan Rp 2 miliar. Jadi total tahun ini ada Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk kegiatan pembenahan di Pelabuhan Tengkayu II (Perikanan),” urai Irianto.
Sesuai laporan dari DKP Kaltara, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan melalui anggaran tersebut. Di antaranya, pembenahan fender dermaga, railing, lantai parkir kontainer, dan lainnya. Termasuk tempat pelelangan ikan yang ada di areal pelabuhan tersebut. Gubernur berharap, dengan pembenahan tersebut maka fungsi Pelabuhan Tengkayu II sebagai pelabuhan perikanan di Kaltara dapat lebih dimaksimalkan. Dan ini berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi bea masuk pelabuhan dan lainnya.
Guna diketahui, pada 2019 jumlah PAD yang diperoleh dari Pelabuhan Tengkayu II Tarakan mencapai Rp 2,14 miliar lebih atau terdapat kenaikan Rp 100 juta lebih dari 2018 yang mencapai Rp 2,02 miliar. “Untuk menutupi potensi kebocoran retribusi bea masuk pelabuhan, rencananya akan dipasang portal karcis otomatis. Namun, kami akan membicarakan rencana ini dengan pihak Bank Indonesia (BI) terkait bisa tidaknya BI memfasilitasi pengadaan portal tersebut,” kata Kepala DKP Kaltara Amir Bakry menambahkan.
Selain fungsi utamanya sebagai pelabuhan, keberadaan sarana penunjang lainnya yang ada di Tengkayu II pun akan dibenahi. Salah satunya, pabrik es batu. “Pabrik es batunya akan diperbesar. Lantaran, kebutuhan es batu di Tarakan khususnya cukup besar. Selain itu, perlu juga penambahan tangki penampung air bersih dan cold storage yang dapat disewakan untuk pelaku usaha perikanan. Sebab, sebagian besar cold storage di sana dimiliki swasta,” tutupnya.