Jakarta (ANTARA) - Deontay Wilder akan menggunakan klausa tarung ulang dalam kontraknya untuk merebut kembali sabuk gelar juara dunia kelas berat WBC dari Tyson Fury setelah sebelumnya kalah dari petinju asal Inggris itu, Sabtu pekan lalu, lapor The Athletic seperti dikutip Reuters.
Wilder dan Fury seri pada pertemuan pertama mereka Desember 2018 tetapi tarung ulang mereka disebut sebagai pertandingan yang berat sebelah setelah si "Raja Gispi" mengendalikan pertarungan sejak awal dan tidak pernah lepas memojokkan dia sampai dihentikan pada ronde ketujuh.
Kekalahan akhir pekan lalu itu adalah kekalahan pertama yang diderita Wilder (42-1-1) sedangkan Fury sang juara dunia baru kelas berat WBC menambah catatan tarungnya menjadi 30-0-1.
Sports Illustrated, mengutip sejumlah sumber yang mengetahui kontrak Wilder, mengatakan bahwa tarung ulang itu akan dilangsungkan akhir Juli nanti.
Sebelumnya, promotor juara dunia kelas berat WBA, IBF, WBO dan IBO Anthony Joshua, Eddie Hearn, berkata kepada Sky Sports bahwa pertarungan kedua Inggris antara Joshua dan Fury "akan terjadi".
Sementara itu, dilansir dari Mirror, promotor Fury, Frank Warren dikabarkan telah menawarkan sejumlah uang agar Wilder tidak mengaktifkan klausul itu namun ditolak Wilder.
“Raja kalian ada di sini. Dan aku tidak akan ke mana-mana karena perang ini baru saja dimulai,” tutur petinju Amerika Serikat tersebut dalam pesan video di akun Instagram-nya.
Perwakilan Tyson Fury di Amerika Serikat, Bob Arum, mengonfirmasi bahwa pertarungan trilogi akan terjadi, yakni 18 Juli 2020.
Laga direncanakan akan kembali digelar di MGM Grand Arena, seperti saat pertarungan kedua pada Februari 2020.
Baca juga: Wilder: tarung ulang III
Baca juga: Wilder tanggapi ancaman KO dua ronde Fury
Baca juga: Fury hajar TKO Wilder