Tarakan (ANTARA) - Universitas Borneo Tarakan meliburkan mahasiswanya selama dua minggu, tapi  melakukan proses perkuliahan dengan sistem daring.

Kebijakan tersebut dilakukan, guna mengantisipasi menyebar virus Corona (COVID-19) yang sudah menjadi pandemi global.

"Kami sudah sepakat untuk meliburkan selama dua minggu mulai hari Rabu (18/03) sudah saya tandatangani SKnya dan hari ini sosialisasi," kata Rektor UBT, Adri Patton di Tarakan, Selasa.

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yakni Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan. Sesuai surat edaran tersebut rektor mengambil tindakan untuk pencegahan terinfeksi COVID-19.

Dijelaskannya bahwa terkait kuliah dengan sistem daring ini, UBT sudah memiliki sistem yakni Borneo eLearning (BEL).

"Namun kegiatan lain seperti praktek, Padengan mengumpulkan orang ditiadakan," kata Adri.

Sistem BEL ini juga dapat sebagai absen, dan para dosen dan mahasiswa sudah memiliki aplikasinya.

"Termasuk kegiatan wisuda ke 24 sesuai jadwal pada tanggal 24 Maret ditunda, tapi catatan ijazah, transkrip nilai kita berikan," kata Adri.
Baca juga: Usulan PWI Kaltara terkait lockdown Malaysia
Baca juga: Tidak lockdown, Corona tersebar di Jakarta

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024