Tarakan (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kaltara mengumumkan bahwa berita tentang semua pelabuhan perahu cepat "di-lockdown"  sehingga  transportasi air tidak beroperasi mulai Senin (23/03/2020) adalah hoaks.

Kepala bidang Perhubungan Laut dan ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Dinas Perhubungan Kaltara Datu Iman Suramanggala
saat dikonfirmasi di Tarakan, Kamis menjelaskan hoaks itu cukup meresahkan.
  Kepala bidang Perhubungan Laut dan ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Dinas Perhubungan Kaltara Datu Iman Suramanggala




Terbukti, banyak pihak baik calon penumpang, tokoh masyarakat dan pengusaha angkutan air menanyakan hal itu.

Selain memberikan penjelasan, maka pihaknya perlu memasang mengumumkan di semua pelabuhan untuk membantah hoaks tersebut.

Hoaks itu berawal dari pesan berantai di group WhattsApp bunyinya 
"Setelah perbatasan Nunukan dan Tawau dilockdown, maka Pelabuhan SDF dari Tarakan atau Malinau, Bulungan, Sebatik, Pulau Bunyu, KTT (Kabupaten Tana Tidung) dan Nunukan akan dilakukan lockdown mulai Senin, 23 Maret 2020." Pesan hoaks


:Jadi kami berharap agar warga tenang, serta mengimbau agar jangan mudah termakan isu serta pihak tidak bertanggung jawab menghentikan ulahnya karena saat ini masyarakat sudah susah akibat wabah Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan mengumumkan ditutupnya pelayaran antara Tawau, Malaysia - Tarakan mulai hari Rabu (18/3).

Hal itu diperkirakan terkait dengan kebijakan Pemerintah Malaysia yang mulai memberlakukan   "Perintah Kawalan Pergerakan" atau "lockdown" parsial atasi wabah Covid-19 dimulai Rabu  kemarin (18/03/2020).

Baca juga: Pelayaran Tarakan - Tawau ditutup, antisipasi COVID-19

Baca juga: Inilah suasana Malaysia sejak dimulai "Lockdown" 18 Maret 2020
  Pengumuman

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024