Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) melaksanakan program bantuan Rapid Test Gratis bagi calon pelajar/santri/mahasiswa asal Kaltara yang akan menempuh pendidikan ke luar daerah di Tarakan, Selasa.
"Tanpa mengabaikan protokol kesehatan, pagi ini dilakukan simbolis pemberian bantuan tersebut di ruang pertemuan lantai enam RSUD Provinsi Kaltara di Tarakan," kata Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie di Tarakan, Selasa.
Irianto menyerahkan bantuan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Selor berupa 2.000 masker, baju hazmat, 1.000 masker bisa dicuci dan 20 pcs face shield.
Lalu bantuan Pemprov Kaltara berupa vitamin C 200 boks, sarung dan masker untuk sejumlah rumah ibadah di Tarakan. Kemudian bantuan Pemprov Kaltara untuk para calon pelajar/santri/mahasiswa asal Kaltara.
Di tempat tersebut juga diputar video arahan presiden kepada para menteri juga lembaga tinggi negara pada 18 juni 2020. Video ini juga tersebar di berbagai media.
"Tujuan dari pemutaran video ini, adalah saya ingin mengingatkan bahwa presiden adalah pemegang pimpinan tinggi negara. Kalau dilihat dari video tadi, kita dapat memahami sikap presiden kita. Presiden mengatakan sangat jengkel dan ini sikap yang manusiawi," kata Irianto.
Tak salah, apabila presiden menyatakan bahwa kondisi saat ini jangan disikapi dengan biasa-biasa saja atau konyol. Padahal itu tidak perlu. Praktek, tindakan, kebijakan harusnya extraordinary keras.
Menurutnya pemimpin harus memberikan contoh yang tepat, juga harus dilakukan dengan tindakan yang tepat bagi masyarakatnya.
Program ini salah satu contohnya. Yang didanai APBD Provinsi Kaltara. Di mana, satu pcs rapid test sekitar Rp280 ribu. Lalu adapula yang bantuan dari APBN, dan ini yang harus dipertanggungjawabkan. Sebulan lalu Gubernur meminta kepada tim terkait untuk melakukan evaluasi pemanfaatannya.
"Saya berharap arahan Presiden meresap didalam sanubari kita. Untuk itu, kita harus memahami disiplin dan memahami apa itu virus corona," kata Irianto.
Rapid test adalah indikator awal apakah seorang berpotensi tertular atau tidak.
Apabila ada keluarga yang dirapid test reaktif, jangan panik, sikapi dengan sabar dan doa. Yang penting, terapkan protokol kesehatan.
"Jaga imunitas tubuh kita dengan baik. Penting sekali berdoa kepada Allah SWT secara terus menerus," katanya.
Kegiatan lain, Irianto menyerahkan bantuan pribadi Gubernur Kaltara untuk relawan Kampung Trengginas Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat di Posko Kampung Trengginas di Kelurahan Karang Anyar.
Baca juga: Godok Tarif Rapid Tes dan PCR
Baca juga: Pemprov Kaltara gratiskan rapid test dengan beberapa kriteria
"Tanpa mengabaikan protokol kesehatan, pagi ini dilakukan simbolis pemberian bantuan tersebut di ruang pertemuan lantai enam RSUD Provinsi Kaltara di Tarakan," kata Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie di Tarakan, Selasa.
Irianto menyerahkan bantuan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Selor berupa 2.000 masker, baju hazmat, 1.000 masker bisa dicuci dan 20 pcs face shield.
Lalu bantuan Pemprov Kaltara berupa vitamin C 200 boks, sarung dan masker untuk sejumlah rumah ibadah di Tarakan. Kemudian bantuan Pemprov Kaltara untuk para calon pelajar/santri/mahasiswa asal Kaltara.
Di tempat tersebut juga diputar video arahan presiden kepada para menteri juga lembaga tinggi negara pada 18 juni 2020. Video ini juga tersebar di berbagai media.
"Tujuan dari pemutaran video ini, adalah saya ingin mengingatkan bahwa presiden adalah pemegang pimpinan tinggi negara. Kalau dilihat dari video tadi, kita dapat memahami sikap presiden kita. Presiden mengatakan sangat jengkel dan ini sikap yang manusiawi," kata Irianto.
Tak salah, apabila presiden menyatakan bahwa kondisi saat ini jangan disikapi dengan biasa-biasa saja atau konyol. Padahal itu tidak perlu. Praktek, tindakan, kebijakan harusnya extraordinary keras.
Menurutnya pemimpin harus memberikan contoh yang tepat, juga harus dilakukan dengan tindakan yang tepat bagi masyarakatnya.
Program ini salah satu contohnya. Yang didanai APBD Provinsi Kaltara. Di mana, satu pcs rapid test sekitar Rp280 ribu. Lalu adapula yang bantuan dari APBN, dan ini yang harus dipertanggungjawabkan. Sebulan lalu Gubernur meminta kepada tim terkait untuk melakukan evaluasi pemanfaatannya.
"Saya berharap arahan Presiden meresap didalam sanubari kita. Untuk itu, kita harus memahami disiplin dan memahami apa itu virus corona," kata Irianto.
Rapid test adalah indikator awal apakah seorang berpotensi tertular atau tidak.
Apabila ada keluarga yang dirapid test reaktif, jangan panik, sikapi dengan sabar dan doa. Yang penting, terapkan protokol kesehatan.
"Jaga imunitas tubuh kita dengan baik. Penting sekali berdoa kepada Allah SWT secara terus menerus," katanya.
Kegiatan lain, Irianto menyerahkan bantuan pribadi Gubernur Kaltara untuk relawan Kampung Trengginas Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat di Posko Kampung Trengginas di Kelurahan Karang Anyar.
Baca juga: Godok Tarif Rapid Tes dan PCR
Baca juga: Pemprov Kaltara gratiskan rapid test dengan beberapa kriteria