Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie resmikan pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan dan peluncuran program pembayaran retribusi pelabuhan non tunai di Tarakan, Sabtu.
"Ini merupakan dua perubahan besar yang memang harus dilakukan demi kemajuan Kaltara," kata Irianto.
Dia menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dua kegiatan ini. Pertama, pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan Tengkayu I dilakukan dengan keberanian.
Dibangun secara bertahap selama tiga tahun, dengan total Rp105 miliar. Ini keputusan resiko besar, karena mengalahkan prioritas kegiatan lainnya.
Kebijakan ini bukan tanpa pengukuran, tapi sebuah resiko yang sudah diperhitungkan.
"Kenapa harus diputuskan? Karena, kalau mau disebut daerah maju, indikatornya adalah mampu menyediakan moda transportasi beserta infrastruktur dan sarpras lainnya secara aman, nyaman dan mudah," kata Gubernur.
Harus diakui, ketika proses pembangunan berjalan, banyak kritikan yang masuk. Namun, tetap berjalan hingga akhirnya diresmikan pada hari ini.
Patut diketahui juga, Pelabuhan Tengkayu I, sesuai perintah UU harus menjadi aset Pemerintah Provinsi Kaltara untuk dapat dikembangkan dan direhabilitasi.
"Dalam kesempatan ini, saya minta yang melakukan pengelolaan pelabuhan, harus pandai merawat dan memeliharanya," katanya.
Masyarakat juga diminta agar peduli dan menjaga kebersihan seluruh sarana prasarana yang ada di pelabuhan.
Selain itu, pengelola harus memastikan kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan di wilayah pelabuhan. Lalu soal keamanan dan ketertibannya cukup wajib menjadi perhatian.
Ketiga, soal sistem pembayaran non tunai. Tiga tahun lalu sudah menggagasnya. Dan, saat ini untuk pembayaran perjalanan dinas, honor, gaji PNS dan PTT dilakukan secara non tunai.
Dengan non tunai akan lebih aman dari ancaman kejahatan. Selain itu, lebih efisien juga menghidupkan ekonomi daerah.
Manfaatnya bagi pemerintah, akan mampu meningkatkan pendapatan dan sulit dilakukan tindak korupsi. Dan, di masa pandemi ini, pembayaran non tunai juga lebih higienis.
Baca juga: Turun, Hingga Juli Tengkayu II Sumbang PAD Rp 980 Juta
Baca juga: Siapkan Rp 5 M Perlebar Jalan Pelabuhan Tunon Taka
"Ini merupakan dua perubahan besar yang memang harus dilakukan demi kemajuan Kaltara," kata Irianto.
Dia menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dua kegiatan ini. Pertama, pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan Tengkayu I dilakukan dengan keberanian.
Dibangun secara bertahap selama tiga tahun, dengan total Rp105 miliar. Ini keputusan resiko besar, karena mengalahkan prioritas kegiatan lainnya.
Kebijakan ini bukan tanpa pengukuran, tapi sebuah resiko yang sudah diperhitungkan.
"Kenapa harus diputuskan? Karena, kalau mau disebut daerah maju, indikatornya adalah mampu menyediakan moda transportasi beserta infrastruktur dan sarpras lainnya secara aman, nyaman dan mudah," kata Gubernur.
Harus diakui, ketika proses pembangunan berjalan, banyak kritikan yang masuk. Namun, tetap berjalan hingga akhirnya diresmikan pada hari ini.
Patut diketahui juga, Pelabuhan Tengkayu I, sesuai perintah UU harus menjadi aset Pemerintah Provinsi Kaltara untuk dapat dikembangkan dan direhabilitasi.
"Dalam kesempatan ini, saya minta yang melakukan pengelolaan pelabuhan, harus pandai merawat dan memeliharanya," katanya.
Masyarakat juga diminta agar peduli dan menjaga kebersihan seluruh sarana prasarana yang ada di pelabuhan.
Selain itu, pengelola harus memastikan kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan di wilayah pelabuhan. Lalu soal keamanan dan ketertibannya cukup wajib menjadi perhatian.
Ketiga, soal sistem pembayaran non tunai. Tiga tahun lalu sudah menggagasnya. Dan, saat ini untuk pembayaran perjalanan dinas, honor, gaji PNS dan PTT dilakukan secara non tunai.
Dengan non tunai akan lebih aman dari ancaman kejahatan. Selain itu, lebih efisien juga menghidupkan ekonomi daerah.
Manfaatnya bagi pemerintah, akan mampu meningkatkan pendapatan dan sulit dilakukan tindak korupsi. Dan, di masa pandemi ini, pembayaran non tunai juga lebih higienis.
Baca juga: Turun, Hingga Juli Tengkayu II Sumbang PAD Rp 980 Juta
Baca juga: Siapkan Rp 5 M Perlebar Jalan Pelabuhan Tunon Taka