Tarakan (ANTARA) - Komandan Kodim 0907/Tarakan
Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto berharap tidak ada bicara soal SARA dalam kampanye Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara.
"Jadi saya harap tidak ada bicara masalah SARA, seolah untuk menimbulkan simpatik pada salah satu calon. Saya mohon sekali jangan sampai ada itu," kata Eko Antoni di Tarakan, Selasa.
Dia jelaskan bahwa negara ini ada bermacam-macam suku bangsa, agama dan ras. Pemimpin di Provinsi Katara ini memimpin suatu provinsi yang terdiri dari suku, agama dan ras, sehingga semuanya harus diperlakukan adil dan sama. Pemimpinnya itu harus adil, konfrehensif dan profesional.
Saat ini semua kabupaten dan kota di Kaltra merupakan daerah dan pilgub untuk memperebutkan pengaruh.
"Harapan saya yah cerdaslah dalam merekrut calon pemilih itu. Dengan visi misi yang masuk akal dan mudah dilaksanakan itu yang pertama. Kedua saya yakin orang - orang yang mencalonkan diri adalah orang - orang baik, tidak ada orang yang jelek dan tidak ada orang yang jahat," kata Eko Antoni.
Namun, saat ini yang dibutuhkan orang yang terbaik. Orang yang terbaik itu menurutnya dilihatv
dari visi misinya lalu dilihat cara merekrut pemilih dengan sesuai norma etika.
Pengamanan pada Pilgub Kaltara, TNI sifatnya membantu kepolisian, dimana setiap tahapan kepolisian akan minta bantuam untuk memperkuat pengamanan proses pilgub.
"Kami tinggal menunggu dari kepolisian saja tapi intinya kami siap seluruh TNI di tarakan ini baik AL, AU, AD kami siap semua dan sudah disusun organisasinya dari Kodim ada 90 orang," kata Eko Antoni.
Pada pilgub ini ada tiga pasangan Cagub - Cawagub Kaltara nomor urut satu yakni Udin Hiangio - Undunsyah (U2OK), nomor urut dua yakni Irianto Lambrie - Irwan Sabri (IRAW) dan nomor urut tiga yakni Zainal Arifin Paliwang - Yansen Tipa Padan (ZIYAP).
Baca juga: Istri Irianto bertemu tokoh masyarakat suku Tidung di Tarakan
Baca juga: Zainal blusukan menyapa masyarakat Pantai Amal mengendarai motor
Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto berharap tidak ada bicara soal SARA dalam kampanye Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara.
"Jadi saya harap tidak ada bicara masalah SARA, seolah untuk menimbulkan simpatik pada salah satu calon. Saya mohon sekali jangan sampai ada itu," kata Eko Antoni di Tarakan, Selasa.
Dia jelaskan bahwa negara ini ada bermacam-macam suku bangsa, agama dan ras. Pemimpin di Provinsi Katara ini memimpin suatu provinsi yang terdiri dari suku, agama dan ras, sehingga semuanya harus diperlakukan adil dan sama. Pemimpinnya itu harus adil, konfrehensif dan profesional.
Saat ini semua kabupaten dan kota di Kaltra merupakan daerah dan pilgub untuk memperebutkan pengaruh.
"Harapan saya yah cerdaslah dalam merekrut calon pemilih itu. Dengan visi misi yang masuk akal dan mudah dilaksanakan itu yang pertama. Kedua saya yakin orang - orang yang mencalonkan diri adalah orang - orang baik, tidak ada orang yang jelek dan tidak ada orang yang jahat," kata Eko Antoni.
Namun, saat ini yang dibutuhkan orang yang terbaik. Orang yang terbaik itu menurutnya dilihatv
dari visi misinya lalu dilihat cara merekrut pemilih dengan sesuai norma etika.
Pengamanan pada Pilgub Kaltara, TNI sifatnya membantu kepolisian, dimana setiap tahapan kepolisian akan minta bantuam untuk memperkuat pengamanan proses pilgub.
"Kami tinggal menunggu dari kepolisian saja tapi intinya kami siap seluruh TNI di tarakan ini baik AL, AU, AD kami siap semua dan sudah disusun organisasinya dari Kodim ada 90 orang," kata Eko Antoni.
Pada pilgub ini ada tiga pasangan Cagub - Cawagub Kaltara nomor urut satu yakni Udin Hiangio - Undunsyah (U2OK), nomor urut dua yakni Irianto Lambrie - Irwan Sabri (IRAW) dan nomor urut tiga yakni Zainal Arifin Paliwang - Yansen Tipa Padan (ZIYAP).
Baca juga: Istri Irianto bertemu tokoh masyarakat suku Tidung di Tarakan
Baca juga: Zainal blusukan menyapa masyarakat Pantai Amal mengendarai motor