Tarakan (ANTARA) - Saat memasuki lokasi kerja TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 Kodim 0907/Tarakan di RT. 16 Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat bukanlah jalan yang mulus, namun melaluinya dengan jalan yang bertanah agak liat.

Bila turun hujan semakin merepotkan bagi pengguna jalan terutama yang menggunakan kendaraan bermotor.  Harus didorong karena jalannya yang amblas dan licin, bahkan kedalamannya di atas mata kaki orang dewasa.

Di depan jalan itu sedang dibangun komplek perumahan program pemerintah yang bersubsidi yakni Graha Nawacita, dimana bangunannya tipe 36.  Rumah yang terlihat dibangunnya rapi dengan warna tembok putih bersih.

Jika masuk dari jalan utama dari arah pusat Kota Tarakan di sebelah kirinya banyak rumah warga dan di pinggir jalan, berdiri sebuah Mesjid bernama An Nur.  Mesjid tersebut didominasi warna hijau dan terlihat bersih dan terawat.

Mesjid An Nur, Gereja Bethesda dan Gereja Pantekosta merupakan sasaran fisik tambahan.
Proses pengerjaan tersebut tak lepas dari bantuan warga yang terus membantu di setiap kegiatan.  Sasaran fisik yang dikerjakan tersebut meliputi perbaikan plafon, pembersihan sekitar dan pengecatan seluruh bangunan Mesjid An Nur yang berlokasi di RT.16 Kelurahan Karang Harapan.

"Kami sangat takjub melihat masyarakat yang berantusias membantu pengerjaan di TMMD reguler ini. Insya Allah tugas ini bisa kami selesaikan sebelum sebelum waktu yang sudah ditentukan," kata Komandan Kodim 0907/Tarakan, Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto selaku Komandan Satgas TMMD ke-109 di Tarakan pada Jumat (2/10).

Renovasi tempat ibadah tentunya untuk memberikan kenyamanan, umat untuk menjalankan ibadahnya serta memberikan rasa aman. Dimana yang melakukan renovasi selain adalah warga yang berbeda keyakinan bersama dengan TNI.  Selama program TMMD ke-109 di Kelurahan Karang Harapan. TNI bersama warga menjalankan ibadah di tiga tempat yang direnovasi, menurut agamanya masing – masing. Hal ini tentunya terjalin komunikasi sosial antara TNI dan masyarakat sekitar.

Gerebek TMMD bersama rakyat

Gerebek TMMD bersama rakyat di Kelurahan Karang Harapan untuk membuka akses jalan menuju Kelurahan Swaran sebagai babat alas.  Dimana lokasi tersebut yang awalnya merupakan rawa dan dalam pembangunannya terkendala faktor cuaca.

"Sekitar 100 warga yang bekerja padat karya secara bergantian, dengan jumlah personel TNI 150 orang,” kata Eko Antoni.  Pelaksanaan TMMD dilakukan mulai 22 September hingga 21 Oktober 2020, serta melibatkan Polri dan mahasiswa.

Jalan yang dibuka sepanjang 1.100 meter dan jembatan yang dibangun dengan kekuatan maksimal 10 ton serta panjang delapan meter dan lebar delapan meter.   Jembatan tersebut memiliki kedalaman pondasi empat meter dan dicor.  Dengan anggaran program TMMD dari Pemerintah Kota Tarakan sebesar Rp1,852 miliar.

Dandim menjelaskan bila mengerjakan pembangunan jembatan secara umum dengan material dan kualitas memakan waktu dua sampai tiga bulan.  Namun pembangunan jembatannya dengan gerebek anggota Satgas TMMD bersama masyarakat sekitar dapat diselesaikan dengan waktu hanya tiga minggu dan berkualitas. 

"Kami tidak mengabaikan kualitas. Tetap ada dari Dinas Pekerjan Umum Tarakan maupun dari Zidam VI/ Mulawarman yang mengawasi pembangunan jembatan. Sehingga kita berdiri disini kondisinya tidak goyang, sangat kokoh," kata Eko Antoni.

Dengan dibukanya akses jalan dan jembatan secara gerebek oleh TMMD bersama rakyat di Kelurahan Karang Harapan membuka jalur ke Kelurahan Swaran dengan waktu tempuh berkurang setengah jam.

Selain itu tetap tidak mengabaikan protokol kesehatan dengan menerapkan penggunaan masker dan social distancing.  Bahkan petugas dari Poliklinik Kesehatan Kodim 0907/Tarakan rutin melakukan kesehatan untuk warga sekitar, guna mencegah penyebaran COVID-19.

Sementara itu, dihadapan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Stread yang dipimpin oleh Brigjen TNI Toto Nurwanto Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno, Eko Antoni memaparkan tentang progres pembangunan fisik dan non fisik pada TMMD ke-109 Kodim 0907/Tarakan.  

Diantaranya pembangunan jalan, jembatan, rehab rumah ibadah serta kegiatan non fisik yakni wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan COVID-19, pengobatan massal, penyuluhan kamtibmas, penyuluhan pertanian, perikanan kelautan dan penyuluhan bahaya Narkoba.

Adanya interaksi sosial dalam gerebek pembangunan sarana dan prasarana fisik dan non fisik ini tentunya menimbulkan dampak mutualisme.  Bentuk kerjasama dilakukan apabila antara TNI dan masyarakat mempunyai satu tujuan yang sama yaitu keberhasilan.

Jalur ini juga selanjutnya dapat digunakan untuk pemberdayaan Babinsa di tengah masyarakat dalam mendeteksi, mengidentifikasi dan mencegah aksi radikalisme yang tercermin dalam gerakan terorisme, ekstrimisme dan fundamentalisme. Babinsa sebagai ujung tombak TNI AD di tengah masyarakat desa dan kelurahan.

Menurut Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si dalam jurnal “Pemberdayaan Babinsa Dalam Mencegah Aksi Radikalisme” menyatakan Babinsa menempati posisi yang sangat vital, untuk mendeteksi, mencegah, dan menangkal berbagai kegiatan, aksi maupun gerakan radikalisme baik yang berbasis radikalisme agama maupun radikalisme etnik.

Selain pencegahan faham radikalisme yang sangat penting adalah penyalahgunaan narkoba, dimana Tarakan banyak ditemukan kasus narkoba baik oleh petugas TNI, Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN).  Letak Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang berdekatan dengan negara Malaysia dan Filipina, dimana keduanya rawan akan kasus terorisme dan narkoba merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime).

Komunikasi sosial baik

Komunikasi yang baik dan terjadi antara TNI, Pemkot Tarakan dan masyarakat terlihat terjalin dengan baik dengan berhasilnya pembangunan TMMD ke-109 di Tarakan.  Hal ini berdampak sangat positif dalam pelaksanaan pembangunan di Tarakan.

Menurut Ari Ganjar Herdiansah, Kuntum Chairum Ummah dan Sabar Simanjuntak dalam jurnal Ilmu Pemerintah, CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 berjudul “Peran dan Fungsi Pembinaan Teritorial TNI AD Dalam Perbantuan Pemerintah Daerah: Studi di Kabupaten Lebak” menyatakan dalam konteks kemiliteran di Indonesia, sesuai amanat Undang Undang TNI terkait dengan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), tiap tiap Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) diberikan tugas yang salah satunya adalah perbantuan terhadap pemerintah daerah.

Tugas tersebut dilakukan melalui Pembinaan Teritorial (Binter), yakni upaya pengelolaan pertahanan di daerah melalui pendekatan atau metode pembinaan dari aspek komunikasi sosial, ketahanan wilayah, dan bakti TNI. Melalui pelaksanaan tugas perbantuan terhadap pemda, Satkowil memainkan perannya dalam mendorong proses pembangunan di daerah yang berkorelasi dengan terpenuhinya berbagai kepentingan publik.

Sementara itu, Walikota Tarakan, Khairul memberikan apresiasi atas hasil kerja Satgas TMMD ke-109 Kodim 0907/Tarakan yang sudah lakukan pembangunan fisik dan non fisik.

"Saya turut bangga mengapresiasi sebesar- besarnya dimana tugas ini apabila dikerjakan oleh pemborong tidak akan selesai dalam waktu satu bulan," kata Khairul di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan, Kamis (15/10) saat kunjungan dari Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Sterad yang dipimpin oleh Brigjen TNI Toto Nurwanto dan Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno.

Dia mengungkapkan bahwa berkat kerja teman - teman TNI/Polri di lapangan.  Program TMMD ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian juga dengan Brigjen TNI Toto Nurwanto mengapresiasi pelaksanaan TMMD di Kelurahan Karang Harapan. 

"Kedatangan kami ini dalam rangka melaksanakan pengawasan dan evaluasi sekaligus, melihat kinerja satuan tugas TMMD dan memastikan proses TMMD ke-109 yang dilaksanakan Kodim 0907/Tarakan berjalan sesuai dengan yang direncanakan," kata Toto.

TMMD merupakan program yang dilaksanakan setiap tahun yang mana hasil kegiatan fisik dan non fisik diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk pertumbuhan ekonomi.  Dia meminta agar pekerjaan TMMD ini di laksanakan dengan baik, sehingga program ini sesuai dengan harapan bersama. 

"Karena tujuan akhir dari TMMD ini adalah tercapainya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,” kata Toto.
Baca juga: Satgas TMMD berjibaku untuk merampungkan sasaran fisik pembangunan
Baca juga: Satgas TMMD berikan pelayanan kesehatan untuk warga

 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024