Tarakan (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Teguh Setyabudi membuka Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Aparat Satlinmas Dalam Rangka Pelaksanaan Melalui Siskamswakarsa Kabupaten/Kota se-Provinsi Kaltara, Kamis (19/11). Pembukaan dilakukan secara virtual, dengan tema yang diangkat yakni peranan Satlinmas dalam mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2020 di masa pandemi COVID-19.

Dikatakan Teguh, Pilkada Serentak 2020 seluruh tahapan hingga pasca pelaksanaannya harus dilaksanakan dengan aman, damai, sejuk, tertib dan lancar.

Secara nasional, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di 270 wilayah yang meliputi 9 provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten. Di Kaltara sendiri, akan digelar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara, serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) pada 4 kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau dan Tana Tidung.

"Pilkada Serentak 2020, puncaknya adalah pada 9 Desember nanti dimana akan dilaksanakan pencoblosan. Namun, pelaksanaannya kali ini berbeda dari sebelumnya, yakni dilakukan pada masa pandemi sehingga perlu dilakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi potensi anarkis dan pelanggaran protokol kesehatan," kata Teguh.

Teguh sekali lagi menegaskan agar pelaksanaan pilkada kali ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Disamping itu, pesta demokrasi ini juga diharapkan akan memilih calon pemimpin secara demokratis.

"Meski berbeda pilihan, warga Kaltara harus tetap bersatu dan jangan terpecah belah. Sebab, kondisi daerah yang stabil, kondusif dan tetap disiplin protokol kesehatan merupakan faktor utama dalam kesuksesan tahapan Pilkada Serentak 2020," jelasnya.

Potensi konflik memang tetap ada sehingga  diperlukan deteksi dini terhadap adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Teguh berpesan bahwa menjaga dan memelihara stabilitas kamtibmas merupakan tanggung jawab bersama.

"Penyelenggara pemilu berperan vital untuk menekan gangguan setiap tahapan yang ada. Untuk itu, penyelenggara pemilu harusnya bersinergi dengan aparat keamanan. Tentunya dengan menjunjung tinggi netralitas, independen dan tidak pandang bulu dalam menindak pelanggaran yang terjadi. Disinilah perlunya deteksi dan cegah dini," urainya.

Antisipasi dini, menurut Teguh sangat penting dilakukan untuk meminimalisir gangguan pada pelaksanaan pilkada. Termasuk dengan terus memberikan kesadaran kepada warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Demi kesuksesan pilkada juga demi keamanan, damai dan bebas Covid-19, saya meminta Satpol PP Kaltara dan Satlinmas untuk mempersiapkan diri sedini mungkin dengan saling berkoordinasi, komunikasi dan bersinergi dengan KPU, Bawaslu, TNI, Polri dan lainnya untuk menjaga kamtibmas sehingga Kaltara tetap kondusif dan aman dari pandemi," tuturnya.

Pendekatan yang bijaksana kepada masayrakat penting pula dilakukan sehingga masyarakat terpacu untuk menjaga kamtibmas bersama-sama.

"Secara khusus, saya meminta kepada Satpol PP khususnya Satlinmas untuk meningkatkan kesiapan dan kesigapan untuk mengawal Pilkada Serentak 2020. Ini sesuai amanat Permendagri No. 10/2009 tentang Penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum," ungkapnya.

"Sangat besar harapan saya, tidak akan muncul klaster baru penyebaran Covid-19 pada pilkada ini. Untuk itu, jalankan tugas pokok yang ada guna membantu menjaga ketertiban pilkada, baik sebelum, saat pelaksanaan pemungutan suara dan setelah pelaksanaannya," imbuhnya.


Teguh juga meminta agar Satlinmas sebagai garda terdepan dalam pilkada ini dapat lebih memahami peranan, tugas dan fungsinya di lapangan. Baik dalam menjaga kamtibmas maupun mengawal pilkada di masa pandemi ini.


Pewarta : Reky
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024