Jakarta (ANTARA) - Platform mikroblog Twitter mematikan fitur membalas utasan (reply thread) untuk memudahkan pengguna mengikuti percakapan yang sedang berlangsung.
"Kami bertanya dan kalian menjawab (fitur) balasan ini tidak nyaman, sulit untuk membaca balasan dan bergabung ke percakapan," cuit akun resmi bantuan Twitter, @TwitterSupport, Jumat.
Twitter menguji coba fitur balas utasan sejak pertengahan tahun ini, dengan harapan percakapan jadi lebih mudah dibaca dan diikuti.
Baca juga: Twitter rilis fitur mirip Stories, "Fleets"
Baca juga: Twitter tunjuk peretas sebagai kepala keamanan
Fitur ini kini dimatikan, Twitter sedang mencari cara lain agar utasan atau thread lebih mudah dibaca.
Sayangnya, fitur ini tidak berjalan sesuai harapan, Twitter mangaku mendapatkan umpan balik dari para pengguna, bahwa mereka ingin tahu lebih banyak konteks percakapan dan kontrol.
"Ketika membangun fitur baru, terutama yang penting untuk pengalaman memakai Twitter, kami sering mencoba hal baru. Beberapa akan jadi dan lainnya tidak. Selama uji coba, umpan balik kalian membantu kami apa yang berhasil, apa yang tidak," kata Twitter.
Twitter juga mengumumkan penutupan aplikasi beta karena mereka sedang mengembangkan fitur baru untuk utasan.
Baca juga: Twitter perluas aturan ujaran kebencian, masukkan soal ras dan etnis
Baca juga: Me-retweet cuitan menyesatkan dapat peringatan
Baca juga: Twitter berencana luncurkan kembali program verifikasi tahun depan
"Kami bertanya dan kalian menjawab (fitur) balasan ini tidak nyaman, sulit untuk membaca balasan dan bergabung ke percakapan," cuit akun resmi bantuan Twitter, @TwitterSupport, Jumat.
Twitter menguji coba fitur balas utasan sejak pertengahan tahun ini, dengan harapan percakapan jadi lebih mudah dibaca dan diikuti.
Baca juga: Twitter rilis fitur mirip Stories, "Fleets"
Baca juga: Twitter tunjuk peretas sebagai kepala keamanan
Fitur ini kini dimatikan, Twitter sedang mencari cara lain agar utasan atau thread lebih mudah dibaca.
Sayangnya, fitur ini tidak berjalan sesuai harapan, Twitter mangaku mendapatkan umpan balik dari para pengguna, bahwa mereka ingin tahu lebih banyak konteks percakapan dan kontrol.
"Ketika membangun fitur baru, terutama yang penting untuk pengalaman memakai Twitter, kami sering mencoba hal baru. Beberapa akan jadi dan lainnya tidak. Selama uji coba, umpan balik kalian membantu kami apa yang berhasil, apa yang tidak," kata Twitter.
Twitter juga mengumumkan penutupan aplikasi beta karena mereka sedang mengembangkan fitur baru untuk utasan.
Baca juga: Twitter perluas aturan ujaran kebencian, masukkan soal ras dan etnis
Baca juga: Me-retweet cuitan menyesatkan dapat peringatan
Baca juga: Twitter berencana luncurkan kembali program verifikasi tahun depan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu