Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur menyatakan banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter yang melanda kabupaten setempat menyebabkan sebanyak 9.988 jiwa harus mengungsi.

"Akibat hujan deras tiga hari sebelumnya dan meluapnya sungai di daerah setempat sehingga ketinggian airnya di beberapa lokasi atau titik mencapai 200 centimeter," kata Kepala BPBD Aceh Timur Ashadi di Idi, Senin.

Dia menyebutkan adapun daerah yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter tersebut seperti
Desa Payah Laman dan Desa Ule Jalan, Kecamatan Banda Alam.

"Hampir seluruh desa di Banda Alam, tergenang. Bahkan beberapa unit rumah milik warga hanyut disapu banjir. Sedangkan untuk lokasi banjir di daerah lainnya ketinggian air rata-rata 30-120 centimeter," kata Ashadi.

Baca juga: Korban banjir di Aceh Utara diberikan bantuan masa panik

Baca juga: Seratusan sekolah di Aceh Timur terendam banjir, semester ditunda

Dia menambahkan untuk total jumlah rumah yang terendam sebanyak 17.648 unit yang tersebar di 226 gampong atau desa di kecamatan, Kabupaten Aceh Timur.

Sebanyak 18 kecamatan yang terendam banjir itu seperti Kecamatan Peureulak Timur terdiri 14 desa, Julok sebanyak 25 desa, Peudawa terdapat tujuh desa, Sungai Raya terdiri 13 desa, Indra Makmur 11 desa, Bireum Bayeun satu desa, Pereulak ada 23 desa, Ranto Pereulak terdapat 22 desa Pante Bidari dua desa.

Kemudian Kecamatan Idi Rayeuk terdiri 12 desa, Darul Ihsan satu desa, Madat dua desa, Darul Aman dua desa, Simpang Ulim tujuh desa, Nurussalam empat desa, Pereulak Barat 12 desa dan Idi Tunong juga 22 desa, serta 13 desa di Banda Alam.

"Baru kali ini banjir terparah. Kondisi ini dipicu luapan sungai akibat guyuran hujan lebat selama tiga hari. Mudah-mudahan banjir surut. Tapi, jika hujan terus mengguyur, tidak tertutup kemungkinan tinggi air bisa bertambah," kata Ashadi.*

Baca juga: TNI dirikan dapur umum untuk pengungsi banjir di Aceh Timur

Baca juga: Bupati Aceh Timur: Prokes wajib dijaga meski di tengah banjir

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS


Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024