Tarakan (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 terus bertambah di Tarakan, dimana saat ini sudah zona orange dan menuju zona merah.
“Posisi saat orange yang mau masuk ke zona merah. Ada hitungannya bukan hanya banyaknya kasus, tapi juga berapa banyak swab yang dilakukan dan kasus meninggal dunia,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Selasa.
Kasus positif COVID-19 bertambah 24 orang di Tarakan, dengan total kumulatif kasus positif sebanyak 1.689 orang. Sedangkan pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak tujuh orang dengan total kumulatif sebanyak 839 orang.
“Penambahan kasus positif yang meninggal dunia sebanyak satu orang dengan inisial AI (22) warga Juata Laut, memiliki kormobid sakit ginjal,” kata Devi.
Jumlah kasus konfirmasi yang meninggal dunia sebanyak 21 orang dan jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat sebanyak 829 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 178 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.773 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan
Baca juga: Kapal Pelni siap distribusikan vaksin COVID-19