Tarakan (ANTARA) - Jumlah kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia di Tarakan sebanyak 41 orang, ada tambahan satu pasien meninggal dunia dengan inisial M (57) warga kelurahan Sebengkok.
"Kasus positif COVID-19 bertambah 85 orang, maka jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 2.709 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Senin.
Jumlah kumulatif pasien yang sembuh sebanyak 2.709 orang dan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 1.151 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 213 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.138 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#waspadacorona
#jalankan3M
#patuhiprotokolkesehatan
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan
Baca juga: Raja Arab Saudi terima suntikan vaksin COVID-19
"Kasus positif COVID-19 bertambah 85 orang, maka jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 2.709 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Senin.
Jumlah kumulatif pasien yang sembuh sebanyak 2.709 orang dan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 1.151 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 213 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.138 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#waspadacorona
#jalankan3M
#patuhiprotokolkesehatan
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan
Baca juga: Raja Arab Saudi terima suntikan vaksin COVID-19