Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengembangkan ekosistem keuangan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islah di Bondowoso, Jawa Timur, untuk mendorong sektor perikanan darat hingga ditargetkan menembus pasar ekspor.
"BNI akan terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia melalui peningkatan inklusi keuangan dengan memanfaatkan layanan perbankan baik pembiayaan, hingga penyimpanan, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Bank BUMN ini terus mengembangkan pelayanannya dengan lebih inovatif untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar segera bangkit karena didera pandemi COVID-19.
Pelayanan ekstra yang melampaui jasa keuangan standar ini diberikan BNI dengan bekerja sama dengan berbagai pihak di Ponpes Al-Ishlah Bondowoso yang menjadi percontohan pengembangan ekosistem keuangan BNI pada sektor perikanan darat.
Baca juga: Optimis hadapi 2021, BNI perkuat fundamental dan gulirkan transformasi
Pembentukan ekosistem keuangan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ines Rahmania ke Ponpes Al-Ishlah, akhir pekan ini.
Pada kesempatan tersebut, BNI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) secara simbolis kepada sejumlah nelayan Bondowoso dan sekitarnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Pemimpin BNI Wilayah Malang Yugo Heriawan dan secara visual dari Jakarta, VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Ahmad Salman Somantri.
Dengan adanya ekosistem keuangan ini, upaya membantu para nelayan perikanan darat dan laut menjadi lebih lengkap dan menyeluruh.
Sebelumnya, pelayanan keuangan masih sebatas transaksi keuangan Agen46 dengan layanan standar seperti pembukaan rekening para santri, sistem e-collection untuk penerimaan pembayaran santri, dan penyaluran KUR kepada mitra yang tergabung dalam ekosistem Ponpes Al-Ishlah.
Kini, dengan adanya sinergi BNI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan mitra start-up, pelayanan mencakup seluruh kebutuhan nelayan perikanan darat, mulai dari kebutuhan benih ikan, menjamin penyerapan hasil panen, hingga menghubungkan produk-produk perikanan darat ke pasar ekspor.
Selain itu, juga tersedia akses layanan perbankan lain dan juga pendampingan melalui program kemitraan.
Petambak dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan murah, disertai pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan produktivitas petambak.
Terdapat juga tambahan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu nelayan dalam mengolah hasil laut, pelatihan pemasaran dan pengemasan, literasi keuangan, serta penjualan hasil perikanan darat di pasar ekspor melalui jaringan pasar mitra BNI.
Agar berbagai fasilitas tersebut terpenuhi, BNI berperan dalam menginisiasi adanya kolaborasi berbagai pihak lain, termasuk dengan Kementerian Pertanian.
Pada kesempatan ini, KKP memberikan bantuan berupa gudang beku dan paket peralatan pengolahan ikan kepada beberapa kelompok usaha perikanan di daerah Pasuruan dan Bondowoso.
Selain itu KKP juga membagikan 500 paket gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) kepada santri Ponpes Al-Ishlah yang berisi olahan makanan ikan dan materi tentang kandungan gizi dan manfaat ikan.
Ines menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program gemarikan yang dilaksanakan oleh KKP dan diharapkan hasil panen yang akan dihasilkan akan dibeli pesantren untuk dikonsumsi oleh para santri.
Sementara itu, pembentukan ekosistem finansial di pondok pesantren ini merupakan bentuk dukungan BNI dalam meningkatkan inklusi keuangan di segala sektor.
Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh KKP, potensi pengembangan bisnis pondok pesantren semakin besar.
Begitu pula BNI dalam menjawab kebutuhan dan permintaan pasar serta selaras dengan program DigiKU yang digaungkan pemerintah, maka implementasi pengembangan ekosistem digital ini juga didukung dengan penggunaan teknologi digital berbasis aplikasi dan data base yakni berupa BNI MOVE.
Komitmen BNI dalam mendukung kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di sektor kelautan dan perikanan tercermin dengan realisasi penyaluran KUR di BNI.
Selama 2020, BNI menyalurkan KUR sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Baca juga: BNI bukukan restrukturisasi kredit Rp102,4 triliun pada 2020
Baca juga: BNI salurkan kredit Rp586,2 triliun selama 2020
"BNI akan terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia melalui peningkatan inklusi keuangan dengan memanfaatkan layanan perbankan baik pembiayaan, hingga penyimpanan, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Bank BUMN ini terus mengembangkan pelayanannya dengan lebih inovatif untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar segera bangkit karena didera pandemi COVID-19.
Pelayanan ekstra yang melampaui jasa keuangan standar ini diberikan BNI dengan bekerja sama dengan berbagai pihak di Ponpes Al-Ishlah Bondowoso yang menjadi percontohan pengembangan ekosistem keuangan BNI pada sektor perikanan darat.
Baca juga: Optimis hadapi 2021, BNI perkuat fundamental dan gulirkan transformasi
Pembentukan ekosistem keuangan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ines Rahmania ke Ponpes Al-Ishlah, akhir pekan ini.
Pada kesempatan tersebut, BNI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) secara simbolis kepada sejumlah nelayan Bondowoso dan sekitarnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Pemimpin BNI Wilayah Malang Yugo Heriawan dan secara visual dari Jakarta, VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Ahmad Salman Somantri.
Dengan adanya ekosistem keuangan ini, upaya membantu para nelayan perikanan darat dan laut menjadi lebih lengkap dan menyeluruh.
Sebelumnya, pelayanan keuangan masih sebatas transaksi keuangan Agen46 dengan layanan standar seperti pembukaan rekening para santri, sistem e-collection untuk penerimaan pembayaran santri, dan penyaluran KUR kepada mitra yang tergabung dalam ekosistem Ponpes Al-Ishlah.
Kini, dengan adanya sinergi BNI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan mitra start-up, pelayanan mencakup seluruh kebutuhan nelayan perikanan darat, mulai dari kebutuhan benih ikan, menjamin penyerapan hasil panen, hingga menghubungkan produk-produk perikanan darat ke pasar ekspor.
Selain itu, juga tersedia akses layanan perbankan lain dan juga pendampingan melalui program kemitraan.
Petambak dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan murah, disertai pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan produktivitas petambak.
Terdapat juga tambahan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu nelayan dalam mengolah hasil laut, pelatihan pemasaran dan pengemasan, literasi keuangan, serta penjualan hasil perikanan darat di pasar ekspor melalui jaringan pasar mitra BNI.
Agar berbagai fasilitas tersebut terpenuhi, BNI berperan dalam menginisiasi adanya kolaborasi berbagai pihak lain, termasuk dengan Kementerian Pertanian.
Pada kesempatan ini, KKP memberikan bantuan berupa gudang beku dan paket peralatan pengolahan ikan kepada beberapa kelompok usaha perikanan di daerah Pasuruan dan Bondowoso.
Selain itu KKP juga membagikan 500 paket gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) kepada santri Ponpes Al-Ishlah yang berisi olahan makanan ikan dan materi tentang kandungan gizi dan manfaat ikan.
Ines menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program gemarikan yang dilaksanakan oleh KKP dan diharapkan hasil panen yang akan dihasilkan akan dibeli pesantren untuk dikonsumsi oleh para santri.
Sementara itu, pembentukan ekosistem finansial di pondok pesantren ini merupakan bentuk dukungan BNI dalam meningkatkan inklusi keuangan di segala sektor.
Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh KKP, potensi pengembangan bisnis pondok pesantren semakin besar.
Begitu pula BNI dalam menjawab kebutuhan dan permintaan pasar serta selaras dengan program DigiKU yang digaungkan pemerintah, maka implementasi pengembangan ekosistem digital ini juga didukung dengan penggunaan teknologi digital berbasis aplikasi dan data base yakni berupa BNI MOVE.
Komitmen BNI dalam mendukung kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di sektor kelautan dan perikanan tercermin dengan realisasi penyaluran KUR di BNI.
Selama 2020, BNI menyalurkan KUR sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Baca juga: BNI bukukan restrukturisasi kredit Rp102,4 triliun pada 2020
Baca juga: BNI salurkan kredit Rp586,2 triliun selama 2020
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto