Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyempurnakan pengelolaan Kartu Tani pada 2020 salah satunya melalui program akselerasi penyaluran Kartu Tani.
“Ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap Program Ketahanan Pangan di Indonesia,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, BNI melakukan percepatan akurasi data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK), otomasi pencetakan Kartu Tani, percepatan distribusi melalui dan mengakuisisi agen pupuk menjadi agen46 sebagai inklusi keuangan dalam program kartu tani.
Dia menjelaskan kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini, salah satunya melalui Program Kartu Tani.
Kartu Tani menjadi sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet) bagi para petani.
Selain itu Kartu Tani dapat memberikan para petani kepastian alokasi pupuk subsidi, menumbuhkan kebiasaan menabung, kemudahan mendapatkan program bantuan lainnya karena data petani sudah terdapat di database.
Di sisi lain Kartu Tani turut memudahkan monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk subsidi dan kegiatan pertanian Indonesia.
Sebagai salah satu bank milik negara, BNI dipercaya untuk membantu dan mendorong kesejahteraan para petani melalui workshop percepatan pengelolaan Kartu Tani di wilayah Jawa Timur tahun 2021 di Surabaya, Rabu (17/02) yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Sis Apik menjelaskan program itu merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.
Untuk itu, BNI berkomitmen mendukung penuh implementasi Program Kartu Tani di Jawa Timur dan diperlukan kerja sama intensif di seluruh stakeholder yang terlibat sesuai tugas dan fungsinya, sehingga kendala yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan.
Selain itu, BNI terus mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR secara besaran yang telah disalurkan selama tahun 2020 sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia
“Melalui workshop ini kami harapkan dapat merumuskan segala isu yang terjadi di lapangan kaitannya dalam proses distribusi Kartu Tani dan merumuskan program solusi sehingga distribusi Kartu Tani di wilayah jawa timur dapat dilakukan secara optimal,” ujar Sis Apik.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan Program Kartu Tani bukan hanya sebagai solusi keuangan namun juga menjadi solusi manajemen risiko.
“Jika punya budaya cashless transaction bagus sekali dalam mengikatkan fungsi intermediary di perbankan. Harapannya, Jawa timur pelan-pelan dari masyarakat strata paling kecil sudah memiliki financial solution,” katanya.
Baca juga: Anggota DPR: Pastikan Kartu Tani tersebar ke mereka yang berhak
Baca juga: Pemerintah perlu benahi Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi
“Ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap Program Ketahanan Pangan di Indonesia,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, BNI melakukan percepatan akurasi data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK), otomasi pencetakan Kartu Tani, percepatan distribusi melalui dan mengakuisisi agen pupuk menjadi agen46 sebagai inklusi keuangan dalam program kartu tani.
Dia menjelaskan kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini, salah satunya melalui Program Kartu Tani.
Kartu Tani menjadi sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet) bagi para petani.
Selain itu Kartu Tani dapat memberikan para petani kepastian alokasi pupuk subsidi, menumbuhkan kebiasaan menabung, kemudahan mendapatkan program bantuan lainnya karena data petani sudah terdapat di database.
Di sisi lain Kartu Tani turut memudahkan monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk subsidi dan kegiatan pertanian Indonesia.
Sebagai salah satu bank milik negara, BNI dipercaya untuk membantu dan mendorong kesejahteraan para petani melalui workshop percepatan pengelolaan Kartu Tani di wilayah Jawa Timur tahun 2021 di Surabaya, Rabu (17/02) yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Sis Apik menjelaskan program itu merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.
Untuk itu, BNI berkomitmen mendukung penuh implementasi Program Kartu Tani di Jawa Timur dan diperlukan kerja sama intensif di seluruh stakeholder yang terlibat sesuai tugas dan fungsinya, sehingga kendala yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan.
Selain itu, BNI terus mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR secara besaran yang telah disalurkan selama tahun 2020 sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia
“Melalui workshop ini kami harapkan dapat merumuskan segala isu yang terjadi di lapangan kaitannya dalam proses distribusi Kartu Tani dan merumuskan program solusi sehingga distribusi Kartu Tani di wilayah jawa timur dapat dilakukan secara optimal,” ujar Sis Apik.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan Program Kartu Tani bukan hanya sebagai solusi keuangan namun juga menjadi solusi manajemen risiko.
“Jika punya budaya cashless transaction bagus sekali dalam mengikatkan fungsi intermediary di perbankan. Harapannya, Jawa timur pelan-pelan dari masyarakat strata paling kecil sudah memiliki financial solution,” katanya.
Baca juga: Anggota DPR: Pastikan Kartu Tani tersebar ke mereka yang berhak
Baca juga: Pemerintah perlu benahi Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah