Tanjung Selor (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie membuka Rembug Madya I Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalimantan Utara 2020 di Hotel Pangeran Khar, Senin (21/9).
Terdapat sejumlah hal yang menjadi perhatian Gubernur soal pertanian di Kaltara.
Pembangunan pertanian merupakan proses yang ditujukan untuk mengembangkan produksi pertanian yang berkualitas dan berdaya saing.
“Selain fasilitas yang memadai, untuk mencapainya dibutuhkan kemampuan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian disamping adanya dukungan agroekosistem,” jelas Gubernur.
Tidak hanya itu, keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh dukungan nyata semua pihak pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat tani selaku pelaku utama.
Karena itu, sebagai mitra pemerintah, KTNA juga memiliki peran penting dalam membantu pemerintah untuk mencapai sasaran utama pembangunan pertanian. “Maka KTNA diharapkan untuk lebih mandiri dan memiliki kemampuan,” tutur Irianto.
Melalui itu, tantangan dalam pembangunan pertanian secara umum adalah adanya kenyataan, pertanian didominasi oleh skala usaha kecil, modal terbatas dan sumber daya petani yang masih rendah sehingga produktifitas usaha tani yang dihasilkan masih rendah. “Ini terjadi lantaran sumberdaya yang kita miliki belum sepenuhnya mampu menerapkan teknologi untuk meningkatkan produksi,” ungkap Gubernur.
Alhasil, hal itu berdampak pada tingkat pendapatan masyarakat petani yang masih rendah dan juga rendahnya posisi tawar petani terhadap produk yang dihasilkan.
“Karena itu, untuk mengatasinya diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta usaha yang mendorong sikap petani dan nelayan agar lebih reponsif terhadap kesempatan berusaha yang terbuka,” urai Irianto.
Keberhasilan pembangunan pertanian yang sudah dicapai dan kegagalan yang dialami akan dijadikan landasan perbaikan pelaksanaan tugas-tugas ke depan.
Dikatakan Gubernur, koordinasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pembangunan pertanian perlu keterpaduan lintas sektor serta pelibatan para pelaku utama pembangunan pertanian. Sehingga dengan membangun sinergi berbagai komponen pelaku pembangunan, maka diyakini pelaksanaan pembangunan di sektor pertanian yang kita laksanakan akan memberikan hasil yang optimal untuk mencapai sasaran.
“Karena itu, saya harapkan melalui Rembug Madya I KTNA Provinsi Kaltara ini dapat menjadi wadah memecahkan masalah yang dihadapi petani atau nelayan dalam pengembangan usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja ke depannya,” tuntas Gubernur.
Berita Terkait
Saring Informasi, Cegah Radikalisme dan Terorisme
Kamis, 15 Agustus 2019 8:28
Pesawat Perintis Kargo Rute Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Jumat, 8 Maret 2024 14:55
Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan KM Subur Indah yang Hilang Kontak
Rabu, 1 Desember 2021 11:51
KM Subur Indah Hilang Kontak di Perairan Pantai Amal Kaltara
Senin, 29 November 2021 10:55
Catatan Ilham Bintang -Erros Djarot terpapar COVID diperkirakan dari kontak uang kertas
Minggu, 25 Juli 2021 6:30
Ini alasan kontak erat COVID-19 perlu isoman meski hasil antigen negatif
Sabtu, 17 Juli 2021 15:38
Gubernur Kaltara Positif COVID-19 Persilahkan yang Kontak Erat Periksa
Minggu, 11 Juli 2021 13:03
Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali
Rabu, 21 April 2021 21:28