Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang berharap di Kaltara memiliki penggilingan padi sendiri, jadi tidak tergantung dengan wilayah lain.

"Saya berharap di Kaltara bisa melakukan penggilingan padi sendiri untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal. Jadi tidak lagi tergantung dengan beras dari luar Kaltara,” kata Zainal saat mengunjungi penggilingan padi Cahaya 9 di Lawowi Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Apabila wacana itu bisa terealisasi, dia opitimis harga-harga kebutuhan pokok di Kaltara dapat stabil dan terjangkau dan petani pun sejahtera.

Dia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) berkomitmen meningkatkan ketahanan pangan serta memastikan kesejahteraan petani.

Dalam kunjungannya tersebut Gubernur melihat langsung menuju proses penggilingan padi mulai dari gabah hingga menjadi butiran beras. 

Dijelaskan Zainal, alasan memilih Sidrap karena menjadi salah satu daerah lumbung pangan, penghasil beras terbesar di Indonesia.

“Hasil dari penggilingan padi CV Cahaya 9 dan CV Sinar Sulawesi ini diimpor hampir di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan mempunyai cabang di Kalimantan,” kata Zainal.

Sementara itu, pemilik penggilingan padi Cahaya 9, Jambul mengatakan apa yang menjadi keinginan Gubernur Kaltara sebenarnya dapat diakomodir dengan baik, asalkan dari pihak Pemerintah Provinsi dapat melaksanakannya dengan serius. 

"Jika memang diminta, kita siap memfasilitasi Pemprov Kaltara agar memiliki penggilingan padi sendiri," katanya.

Jambul menjelaskan, penggilingan padi miliknya mampu menghasilkan beras sebanyak lima ton setiap jamnya. Dengan banyaknya produksi padi di Kaltara, sudah seharusnya Kaltara memiliki penggilingan tersendiri.

"Sebenarnya Cahaya 9 ini sudah menjadi mitra dari Bulog yang ada di Kaltim dan Kaltara, kalau Kaltara punya (penggilingan) bisa mengakomodir di daerah lainnya," jelasnya.

Untuk mekanisme kerjanya nanti,  pengelola dapat melakukan sistem "jemput bola". Di mana setiap daerah di Kaltara yang melakukan panen padi bisa langsung diambil atau diterima untuk melakukan penggilingan padi menjadi beras.

"Apalagi setahu saya Kaltara itu punya produk beras unggulan beras Krayan, kalau itu bisa dikembangkan tentu dapat meningkatkan petani di Kaltara," kata Jambul.

Diakui Jambul, untuk hasil produksi beras di CV Cahaya 9 dan CV Sinar Sulawesi ini sudah di ekspor ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kaltim dan Kaltara.
Baca juga: Mengatasi Stunting dengan Padi Varietas Baru
Baca juga: Di Nunukan, Pjs Gubernur Serahkan Bantuan saat Panen Padi Perdana




 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024