Tarakan (ANTARA) - Pengerjaan pembangunan transmisi jaringan listrik yang menghubungkan Kalimantan Timur - Kalimantan Utara telah mencapai 85 persen.
"Pembangunan transmisi penghubung Kaltim dan Kaltara ini akan terus berlanjut dari Tanjung Selor ke Tana Tidung, sehingga target kita sudah terhubung semua 2023," kata General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Wilayah Kaltara bagian timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah di Tanjung Selor, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai bertemu Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP di ruang rapat Gubernur.
PT. PLN juga melaporkan kesiapan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Malinau dengan kapasitas 2x3 Mega Watt.
Selain itu juga, keberadaan PLTU Malinau sudah mendapatkan sertifikat laik operasi.
"Karena sudah mendapatkan sertifikat laik operasi, itu artinya PLTU Malinau sudah sangat siap untuk dioperasikan," kata Ramadhansyah.
Dia mengungkapkan bahwa Gubernur Kaltara sangat merespon baik serta siap mendukung dan membantu PLN.
"Gubernur minta kita berkoordinasi jika mengalami hambatan dalam menyelesaikan pembangunan ketenagalistrikan yang ada di Kaltara," ujarnya.
“Dari itu juga, Pak Gubernur memberikan arahan terkait kelistrikan yang ada di seluruh desa di Kaltara. Tentunya ini menjadi perhatian dan catatan kita untuk segera disampaikan ke jajaran direksi,” katanya.
Baca juga: PLN Nunukan upayakan tak ada pemadaman listrik hingga lebaran
Baca juga: Nunukan masih butuh tambahan daya 3 MW
"Pembangunan transmisi penghubung Kaltim dan Kaltara ini akan terus berlanjut dari Tanjung Selor ke Tana Tidung, sehingga target kita sudah terhubung semua 2023," kata General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Wilayah Kaltara bagian timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah di Tanjung Selor, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai bertemu Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP di ruang rapat Gubernur.
PT. PLN juga melaporkan kesiapan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Malinau dengan kapasitas 2x3 Mega Watt.
Selain itu juga, keberadaan PLTU Malinau sudah mendapatkan sertifikat laik operasi.
"Karena sudah mendapatkan sertifikat laik operasi, itu artinya PLTU Malinau sudah sangat siap untuk dioperasikan," kata Ramadhansyah.
Dia mengungkapkan bahwa Gubernur Kaltara sangat merespon baik serta siap mendukung dan membantu PLN.
"Gubernur minta kita berkoordinasi jika mengalami hambatan dalam menyelesaikan pembangunan ketenagalistrikan yang ada di Kaltara," ujarnya.
“Dari itu juga, Pak Gubernur memberikan arahan terkait kelistrikan yang ada di seluruh desa di Kaltara. Tentunya ini menjadi perhatian dan catatan kita untuk segera disampaikan ke jajaran direksi,” katanya.
Baca juga: PLN Nunukan upayakan tak ada pemadaman listrik hingga lebaran
Baca juga: Nunukan masih butuh tambahan daya 3 MW