Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara berharap agar
PT. Semua Aviasi Mandiri (SAM) Air yang ditunjuk pemerintah melayani penerbangan
perintis atau subsidi ke perbatasan, juga ke depan buka rute komersial.
"Agar kedepan, kita harapkan SAM Air ini bisa melayani penerbangan komersial untuk di Kalimantan Utara,” kata Gubernur Kalrara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Sabtu.
Gubernur berharap SAM Air dapat mengambil peran dalam membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi, sosial, dan budayanya.
Ia juga menambahkan, agar kedepannya SAM Air tidak hanya melayani penerbangan subsidi saja, tetapi dapat melayani penerbangan komersial di Provinsi Kaltara.
SAM Air memenangkan tender untuk penerbangan perintis di Kaltara 2021 untuk melayani penerbangan perintis untuk melayani penumpang dan cargo hingga akhir tahun 2021.
Tahun ini, pemerintah memberikan subsidi ongkos angkut untuk penumpang sebesar Rp14 miliar dan ongkos angkut barang sebesar Rp8,5 miliar.
Hanya saja, untuk saat ini subsidi baru akan diberikan untuk Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.
Direktur Utama PT. SAM Air Wagus Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya sebagai operator sangat siap untuk membantu pemerintah melakukan pembangunan di pedalaman Kaltara.
Pihaknya siap berkomitmen menyelesaikan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat Kaltara di daerah pedalaman.
Untuk rute penerbangan sendiri, pihaknya mengatakan akan melayani enam rute penerbangan, antara lain:
Tanjung Selor – Long Bawan – Long Ampung – Malinau – Nunukan
Tarakan – Long Bawan
Malinau – Long Ampug.
Pihaknya juga menyiapkan satu armada dengan kapasitas 17 penumpang dan dua kru dengan kapasitas barang sebesar 1,3-1,5 ton.
Ia juga berjanji untuk mempersiapkan apa yang diharapkan oleh gubernur, yakni membuka penerbangan komersial di daerah Kalimantan Utara.
Launching kegiatan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Perintis Udara Penumpang dan Barang sudah digelar di Bandara Tanjung Harapan Bulungan Kaltara pada Jumat, (20/8).
Baca juga: Penerbangan dengan SOA penumpang perdana hari Ini
Baca juga: SOA Barang 2021 Diusulkan Rp 9 Miliar
PT. Semua Aviasi Mandiri (SAM) Air yang ditunjuk pemerintah melayani penerbangan
perintis atau subsidi ke perbatasan, juga ke depan buka rute komersial.
"Agar kedepan, kita harapkan SAM Air ini bisa melayani penerbangan komersial untuk di Kalimantan Utara,” kata Gubernur Kalrara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Sabtu.
Gubernur berharap SAM Air dapat mengambil peran dalam membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi, sosial, dan budayanya.
Ia juga menambahkan, agar kedepannya SAM Air tidak hanya melayani penerbangan subsidi saja, tetapi dapat melayani penerbangan komersial di Provinsi Kaltara.
SAM Air memenangkan tender untuk penerbangan perintis di Kaltara 2021 untuk melayani penerbangan perintis untuk melayani penumpang dan cargo hingga akhir tahun 2021.
Tahun ini, pemerintah memberikan subsidi ongkos angkut untuk penumpang sebesar Rp14 miliar dan ongkos angkut barang sebesar Rp8,5 miliar.
Hanya saja, untuk saat ini subsidi baru akan diberikan untuk Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.
Direktur Utama PT. SAM Air Wagus Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya sebagai operator sangat siap untuk membantu pemerintah melakukan pembangunan di pedalaman Kaltara.
Pihaknya siap berkomitmen menyelesaikan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat Kaltara di daerah pedalaman.
Untuk rute penerbangan sendiri, pihaknya mengatakan akan melayani enam rute penerbangan, antara lain:
Tanjung Selor – Long Bawan – Long Ampung – Malinau – Nunukan
Tarakan – Long Bawan
Malinau – Long Ampug.
Pihaknya juga menyiapkan satu armada dengan kapasitas 17 penumpang dan dua kru dengan kapasitas barang sebesar 1,3-1,5 ton.
Ia juga berjanji untuk mempersiapkan apa yang diharapkan oleh gubernur, yakni membuka penerbangan komersial di daerah Kalimantan Utara.
Launching kegiatan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Perintis Udara Penumpang dan Barang sudah digelar di Bandara Tanjung Harapan Bulungan Kaltara pada Jumat, (20/8).
Baca juga: Penerbangan dengan SOA penumpang perdana hari Ini
Baca juga: SOA Barang 2021 Diusulkan Rp 9 Miliar