BLU Bandara Juwata Tarakan membuka 16 rute SOA di Kaltara

id Pemprov

BLU Bandara Juwata Tarakan membuka 16 rute SOA di Kaltara

Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandara Juwata Tarakan meluncurkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) perintis dari APBN tahun 2023 dengan jumlah 16 rute penerbangan di Kaltara dan sebagian Kaltim. ANTARA/HO-Humas Bandara Juwata.

Tarakan (ANTARA) - Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandara Juwata Tarakan meluncurkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) perintis dari APBN tahun 2023 dengan jumlah 16 rute penerbangan di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan sebagian wilayah Kaltim.

"Program angkutan udara perintis ini merupakan fokus dan peran serta nyata dari pemerintah dalam upaya meningkatkan konektifitas dan mengatasi persoalan logistik di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP)," kata Plt Kepala BLU Unit Penyelenggara Bandara Juwata Tarakan, Ceppy Triono di Tarakan, Selasa.

Korwil Tarakan dalam keperintisan ini telah sewindu hadir untuk memberikan pelayanan keperintisan untuk masyarakat Kaltara. Peluncuran SOA diresmikan oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang di Tarakan, Sabtu (7/1).

Mulai tahun 2015 dengan hanya pelayanan terhadap sembilan rute penumpang hingga tahun ini telah menjadi 16 rute perintis penumpang dan lima rute perintis kargo yang diberikan pelayanan.

Adapun rute perintis ini menghubungkan daerah pedalaman seperti Long Bawan, Long Layu, Binuang, Long Sule, Long Ampung, Long Alango, Long Pujungan ke kota kabupaten m
Malinau, Nunukan, Tarakan maupun ibu kota provinsi Kaltara di Tanjung Selor.

"Sebanyak 1.976 flight penumpang dan 624 flight kargo rencana akan kami terbangkan untuk tahun 2023 ini dengan target penumpang yang akan kami layani sekitar 19.500 penumpang dan 202.000 kg atau sekitar 202 ton kargo," kata Ceppy.

Sebagai perbandingan tahun lalu, tahun 2022, bisa melayani masyarakat angkutan perintis penumpang dengan 16 rute dan angkutan perintis kargo 5 rute dengan hasil sampai dengan akhir tahun sudah mengangkut penumpang hampir 19.000 lebih penumpang dan 231 ton barang kargo.

Penerbangan perintis saat ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan jasa angkutan udara di Indonesia, melalui kegiatan ini bisa lihat bagaimana dapat menembus pedalaman hutan di Kalimantan.

Dengan menjangkau pulau terluar di Indonesia dan bahkan menghubungkan daerah – daerah di perbatasan negara tetangga dengan ibu kota pemerintahan daerah.

Sewindu perintis korwil Tarakan merupakan wujud nyata atas keberadaan pemerintah sangat terasa pada kegiatan angkutan udara perintis ini. Warga masyarakat di Long Bawan, Long Apung bahkan di Long Pujungan bisa berbelanja kebutuhan mereka di kota kota besar terdekat seperti Malinau, Nunukan dan Tarakan.

Perintis Kargo khususnya, diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah 3T, pemerintah mencoba hadir dengan pelayanan perintis kargo, di mana adanya keterbatasan sarana transportasi menyebabkan harga bahan kebutuhan masyarakat meningkat tinggi di bandingkan dengan harga barang di kota.

"Melalui Program Angkutan Udara Perintis ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dan mengatasi persoalan logistik dan mampu menekan disparitas harga barang di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP), sehingga diharapkan tidak ada lagi perbedaan harga barang pokok," kata Ceppy.

16 rute untuk penerbangan perintis penumpang melayani rute antara lain tarakan - Long Bawan, t
Tarakan – Maratua, Malinau – Long Pujungan, Malinau – Long a
Alango, Nunukan – Long Layu, Nunukan - Binuang.

Demikian juga untuk perintis kargo kami akan melayani 5 rute, yaitu :
1. Tarakan – Long Bawan.
2. Tarakan – Long Ampung.
3. Tarakan – Binuang.
4. Tarakan - Long Sule.
5. Tarakan – Long Layu.

Pada tahun 2023 ini terdapat beberapa perubahan dibandingkan tahun 2022, terdapat pengurangan frekuensi di beberapa rute, rute Tarakan – Long Bawan, yang semula empat kali seminggu menjadi dua kali seminggu.

Kemudian rute Nunukan – Long Bawan dari tiga kali seminggu menjadi hanya satu kali seminggu dan rute Malinau – Long Apung dari tiga kali seminggu menjadi dua kali seminggu.

"Hal ini kami lakukan dengan sangat terpaksa dikarenakan adanya keterbatasan anggaran dari Kementerian Perhubungan, dengan opsi mengurangi rute atau mengurangi frekuensi," katanya.

Ceppy menuturkan, faktor penyebab berkurangnya frekuensi penerbangan dampak dari keterbatasan pendanaan dari APBN karena adanya kenaikan harga avtur, harga dolar dan kenaikan PPN.

"Begitu juga dengan kegiatan perintis kargo, kami berjuang sedemikian rupa untuk tetap mempertahankan rute yang sudah ada dan dengan jumlah frekuensi yang sama dengan tahun sebelumnya, dan alhamdulillah hal tersebut diberikan kemudahan untuk ini, sehingga untuk perintis kargo tahun 2023 ini tetap seperti tahun 2022," ujarnya.

Ceppy mengajak promosikan rute – rute yang ada di penerbangan perintis ini supaya bisa menggiatkan pergerakan ekonomi masyarakat dan membantu upaya kesejahteraan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat di daerah 3TP bisa disuplai dari kota begitu juga dengan arus balik angkutan kargo, dari pemerintah tidak ada target pemenuhan minimal, sehingga sangat diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan angkutan balik kargo ini, sehingga bisa meningkatkan nilai jual dari barang atau komoditas daerah untuk di jual di kota.
Baca juga: MASWings akan meninjau kembali rute penerbangan Tarakan - Tawau