Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menerima kunjungan kerja delegasi tingkat tinggi dari Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah Sri Lanka di Tarakan, Rabu untuk mempelajari upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Kaltara.
“Kami menghargai minat Delegasi Sri Lanka untuk berkunjung ke rumah kami dan menjadikan upaya kami sebagai percontohan dalam melindungi dan merehabilitasi mangrove," kata Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.
Zainal berharap kunjungan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para peserta, sehingga mereka dapat pulang dengan membawa ilmu yang bisa diaplikasikan dalam konteks perlindungan mangrove.
Kunjungan tersebut merupakan bagian pertukaran pembelajaran mengenai rehabilitasimangrove yang diselenggarakan oleh Global Green Growth Institute (GGGI) dan Wetlands International Indonesia.
Melalui program Ecosystem-Based Approaches/Nature-Based Solutions for Climate-Smart Livelihoods in Mangrove
Landscapes (NASCLIM).
Program ini dikoordinasikan bersama Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Pemprov Kaltara.
Gubernur menerima kunjungan dengan memaparkan upaya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam mengelola dan melindungi ekosistem mangrove di kawasan pesisir.
Perwakilan Delegasi Sri Lanka Dr. R. D. S. Jayathunga, Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Pembangunan,
Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltara dan Kabupaten Bulungan.
“Kami sangat senang atas kesempatan berkunjung ke Kalimantan Utara dan
mempelajari secara langsung kebijakan dan rencana aksi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
dalam melindungi mangrove," kata Jayathunga.
Melalui solusi berbasis alam yang memiliki dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah mengundang Pemerintah Sri Lanka untuk berkolaborasi dalam mendirikan Pusat
Mangrove Dunia.
Pada pertemuan di Jakarta di Selasa (26/8) dengan Kementerian Kehutanan, Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta secara resmi menerima undangan tersebut. GGGI Sri Lanka berkomitmen untuk mendukung inisiatif penting ini.
Delegasi Sri Lanka akan melanjutkan perjalanan nya ke Desa Liagu Bulungan untuk mempelajari upaya-upaya proteksi dan rehabilitasi hutan mangrove di pesisir desa, dan ekosistem mangrove yang bersinggungan dengan tambak ikan dan
udang.
NASCLIMThe Ecosystem-Based Approaches/Nature-based Solutions for Climate-smart Livelihoods in Mangrove Landscape (NASCLIM) merupakan program kerja sama oleh Global Green Growth Institute (GGGI) dan Wetlands International Indonesia, yang dirancang untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengatasi
deforestasi mangrove.
Program ini berfokus pada pemulihan mangrove yang terdegradasi dan perlindunganmangrove sehat di Delta Kayan–Sembakung, Kalimantan Utara, serta Delta Mahakam, Kalimantan Timur, melalui pendekatan berbasis ekosistem.
NASCLIM didanai oleh Pemerintah Kanada dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan. Program ini juga bertujuan menguatkan pembuatan kebijakan di level nasional dan sub nasional.
Mendukung perlindungan
mangrove jangka panjang, serta menjadi model yang dapat direplikasi, di tingkat nasional maupun global.
Baca juga: Gubernur Ajak Masyarakat Berpartisipasi Lomba Meriahkan HUT ke-80 RI
Baca juga: Hari Pramuka ke-64, Rahmawati Zainal Dorong Generasi Muda Menjadi Calon Pemimpin Bangsa