Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memperkuat infrastruktur irigasi dalam rangka mendukung swasembada pangan sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Dody menyampaikan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto.
“Air adalah fondasi utama pangan. Tanpa infrastruktur irigasi yang baik, sulit mencapai kemandirian pangan. Karena itu, kami mempercepat pelaksanaan Inpres No 2 Tahun 2025 untuk memastikan setiap tetes air memberi manfaat bagi petani dan produksi pangan nasional,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebagai implementasi Tahap I Inpres No. 2 Tahun 2025, Kementerian PU telah memberikan dukungan fasilitasi irigasi pada lokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian di Daerah Irigasi (DI) kewenangan daerah seluas 280.880 hektar. Dukungan ini berperan penting dalam mendukung peningkatan intensitas tanam dan memperkuat masa tanam kedua (MT II) maupun ketiga (MT III) bagi petani.
Selanjutnya, pada Tahap II, Kementerian PU fokus pada pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi kewenangan pemerintah daerah yang mencakup jaringan primer, sekunder, hingga tersier.
Kemudian juga pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang menjadi kewenangan pusat serta pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan teknologi pompanisasi untuk mengangkat air dari dalam tanah, kemudian disalurkan ke sawah-sawah yang sebelumnya tak terjangkau irigasi permukaan. Program ini memberikan layanan irigasi seluas 225.775 hektare dengan total anggaran Rp6,10 triliun.
Dukungan pembangunan dan rehabilitasi JIAT dalam Inpres No. 2 Tahun 2025 Tahap II meliputi pembangunan 754 unit JIAT, rehabilitasi 76 unit sumur, serta pembangunan 3 embung.
Sebagai bagian dari langkah terpadu memperkuat sistem irigasi nasional berbasis air tanah, Kementerian PU juga memberikan dukungan pembangunan 579 unit JIAT dan rehabilitasi 1.226 unit sumur JIAT melalui kegiatan reguler Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.
Selain itu, Kementerian PU pada tahun 2025 juga memberikan dukungan program ketahanan pangan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dengan skema Padat Karya.
Program ini melibatkan langsung masyarakat petani melalui berbagai kelompok dalam kegiatan pembangunan, peningkatan, maupun rehabilitasi jaringan irigasi secara swakelola.
Pelibatan langsung petani diharapkan tidak hanya menghasilkan infrastruktur fisik, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan daya beli masyarakat di desa sasaran.
Program P3-TGAI Tahap I tersebar di 8.000 lokasi di seluruh Indonesia. Hingga awal Oktober 2025, progres fisik program ini mencapai 54,98 persen dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 98.919 orang. Program P3-TGAI akan diperluas pada Tahap II dengan menyasar 1.597 lokasi tambahan.
Baca juga: Zulhas Sebut Indonesia Telah Berhasil Swasembada Beras
Baca juga: Dorong Kemandirian dan Swasembada Beras, Kaltara Gelar Bimtek Opla dan Brigade Pangan