Tarakan (ANTARA) - Uang beredar merupakan salah satu komponen penting dalam ekonomi, total uang yang beredar mencerminkan suatu perekonomian pada waktu tertentu.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, uang beredar tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai indikator yang mencerminkan dinamika ekonomi.
Peningkatan uang beredar sering kali menandakan adanya aktivitas ekonomi yang lebih tinggi, serta peningkatan konsumsi dan investasi.
Mengutip dari Infografis Uang Beredar Mei 2025 Bank Indonesia, bahwa Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2025 mencatat pertumbuhan positif.
Posisi M2 tercatat tumbuh sebesar 4,9% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,2% (yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi sebesar 1,5% (yoy).
Keberadaan uang dalam sirkulasi sangat memengaruhi kebijakan moneter dan fiskal, serta memantik pertumbuhan sektor-sektor lainnya.
Dengan demikian, pemantauan terhadap pertumbuhan uang beredar menjadi krusial untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi suatu negara dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Makna pertumbuhan positif uang beredar, memberikan dampak yang ditimbulkan, serta implikasi bagi perekonomian secara keseluruhan.
Uang beredar merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Konsep ini merujuk pada total jumlah uang yang tersedia dalam suatu ekonomi pada satu waktu tertentu, termasuk uang tunai, simpanan di bank, serta instrumen keuangan lainnya.
Makna Uang Beredar
Indikator Kesehatan Ekonomi: Uang beredar dapat menunjukkan seberapa aktif ekonomi suatu negara.
Peningkatan jumlah uang beredar sering kali berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi, di mana terjadi lebih banyak transaksi dan investasi.
Kebijakan Moneter: Bank Indonesia menggunakan pengelolaan uang beredar untuk mencapai stabilitas ekonomi.
Dengan memperbesar atau memperkecil jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia dapat mempengaruhi inflasi, suku bunga, dan tingkat pengangguran.
Inflasi dan Deflasi: Ketika uang beredar meningkat tanpa disertai peningkatan produksi barang dan jasa, hal ini dapat menyebabkan inflasi. Sebaliknya, jika uang beredar terlalu sedikit, dapat menyebabkan deflasi yang berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan Positif
Pertumbuhan positif uang beredar memiliki berbagai dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Berbagai efek ini dapat dirasakan di berbagai sektor, mulai dari konsumsi hingga investasi.
Kenaikan Permintaan Konsumen: Pertumbuhan positif dalam uang beredar biasanya disertai dengan peningkatan permintaan konsumen.
Ketika masyarakat memiliki akses lebih besar terhadap uang, mereka cenderung melakukan lebih banyak pengeluaran, yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Ketika jumlah uang yang beredar dalam suatu ekonomi meningkat, daya beli masyarakat juga cenderung meningkat. Hal ini mendorong peningkatan konsumsi, yang merupakan komponen utama dalam produk domestik bruto (PDB).
Dengan permintaan konsumen yang lebih tinggi, perusahaan akan berupaya untuk memenuhi permintaan tersebut dengan meningkatkan produksi barang dan jasa.
Dampak pada Investasi: Ketersediaan uang yang lebih banyak juga mendorong investasi bisnis.
Perusahaan cenderung berinvestasi dalam pengembangan produk, peningkatan fasilitas, dan ekspansi pasar ketika kondisi uang beredar mendukung.
Peningkatan uang beredar memberi perusahaan lebih banyak modal yang tersedia untuk diinvestasikan, perluasan kapasitas produksi, dan inovasi teknologi.
Investasi yang lebih tinggi, pada gilirannya, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Peningkatan Lapangan Kerja: Pertumbuhan uang beredar yang positif dapat berdampak pada penciptaan lapangan kerja.
Dengan adanya investasi dan peningkatan permintaan, perusahaan akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Dengan meningkatnya permintaan dan investasi, banyak tenaga kerja untuk menjalankan operasionalnya, mengarah pada penciptaan lapangan kerja baru, serta peningkatan penghasilan bagi masyarakat.
Penurunan tingkat pengangguran dan peningkatan pendapatan masyarakat berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Kesejahteraan Masyarakat: Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, masyarakat diharapkan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ini, yang dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pendapatan yang lebih tinggi dan kesempatan kerja yang lebih baik dapat memperbaiki standar hidup.
Stimulasi Sektor Keuangan: Peningkatan uang beredar juga dapat berpengaruh pada sektor perbankan dan keuangan.
Bank cenderung memiliki lebih banyak dana yang tersedia untuk dipinjamkan, yang mendorong pertumbuhan kredit.
Penyaluran kredit yang lebih besar memfasilitasi konsumsi dan investasi yang lebih tinggi, menciptakan efek berantai dalam ekonomi.
Perubahan Inflasi: Penting untuk dicatat bahwa pertumbuhan positif uang beredar juga dapat memicu inflasi jika tidak dikelola dengan baik.
Jika jumlah uang meningkat terlalu cepat dibandingkan dengan pertumbuhan output ekonomi, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.
Inflasi yang tinggi dapat merugikan daya beli masyarakat dan menciptakan ketidakpastian di pasar.
Stabilitas Ekonomi: Ketika uang beredar tumbuh secara positif, hal ini dapat menandakan stabilitas ekonomi.
Perekonomian yang sehat biasanya mencerminkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Namun, penting bagi Bank Indonesia untuk memantau angka uang beredar dan mengatur suku bunga agar tetap menjaga pertumbuhan ekonomi dalam batas yang sehat dan stabil.
Pemantauan uang beredar adalah kunci untuk memahami dinamika ekonomi. Pertumbuhan positif dalam uang beredar dapat menjadi tanda kesehatan ekonomi yang baik, namun tetap perlu dikelola dengan hati-hati untuk menghindari inflasi yang tidak terkendali.
Kebijakan yang tepat oleh Bank Indonesia dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini berlanjut dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.
Mengelola uang beredar dengan bijak akan menciptakan kestabilan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pertumbuhan positif uang beredar memiliki dampak multifaset pada perekonomian. Dari peningkatan konsumsi dan investasi hingga penciptaan lapangan kerja, semua aspek ini bekerja sama untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, tantangan seperti inflasi harus tetap diwaspadai, sehingga pengelolaan kebijakan ekonomi yang bijaksana sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan ini berlanjut secara seimbang. Memahami dan mengelola arus uang beredar menjadi penting untuk menjaga stabilitas dan kemajuan ekonomi.
Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,S.Th.,M.M
Direktur Politeknik Bisnis Kaltara
Anggota Forum Komunikasi Akademisi Penulis Populer Kebijakan Bank Indonesia.
Baca juga: Catatan Ana Sriekaningsih : Ekonomi Kalimantan Utara dan Perbankan Pasca Penurunan Suku Bunga Acuan
Baca juga: Catatan Ana Sriekaningsih : Pertumbuhan KPR Pilar Ekonomi Berkelanjutan