Tarakan (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak mencetak pelaku agribisnis termasuk eksportir pertanian berusia muda sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor, melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks).
"Potensi produk pertanian berorientasi ekspor di Kaltara masih sangat terbuka lebar, saatnya yang muda dengan kemampuan digital memanfaatkannya," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Tarakan, Sabtu saat melepas ekspor 28 ton lada milik eksportir muda ke Vietnam.
Penumbuhan pelaku usaha agribisnis ini terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran mereka untuk memacu sektor pertanian semakin melesat hebat.
Syahrul mengatakan penguatan peran pelaku usaha muda, atau generasi milenial di seluruh Indonesia ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan ekspor dengan fasilitasi layanan, pendampingan teknis persyaratan ekspor serta membuka akses pasar.
Dia mengapresiasi capaian dari eksportir muda asal Kaltara, Anya Mandalika yang diusia relatif muda, 24 tahun telah berhasil membawa rempah tanah air ke pasar dunia.
Dari data Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementan saat ini Kaltara memiliki empat komoditas unggulan ekspor pertanian masing-masing adalah kakao biji. palm kernel, kulit kayu bakau dan lada biji.
Keempat komoditas ini telah dilakukan fasilitasi agar memenuhi persyaratan teknis ekspor enam negera tujuan oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tarakan, yakni : Nepal, Malaysia, Singapura, Filipina, Cina dan Vietnam.
"Kedepan, gali lagi ragam komoditas barunya dan perluas akses pasarnya, jika menemui kendala dapat meminta pendampingan Kementan dalam kerangka Gratieks," kata Mentan.
Sebagai informasi, selama masa pandemi, ekspor pertanian baik di Provinsi Kaltara dan Nasional tetap berjalan dan bertumbuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau meningkat 15,7 persen dari nilai ekspor tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp390,16 triliun.
Sementara pada periode Januari hingga Juli tahun 2021, nilai ekspor mencapai US$ 2,24 miliar US Dollar atau Rp313,6 triliun atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang turut hadir dan melepas ekspor menyambut baik ajakan Mentan dan ia dan jajarannya siap mendukung momentum kinerja ekspor positif pertanian.
"Kami siap bersinergi untuk menjaga momentum ini, dan siap mendorong pembangunan pertanian untuk pemulihan ekonomi," kata Zainal.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menjelaskan ia dan jajarannya sebagai koordinator tim gugus tugas Gratieks memberikan akses informasi yang seluas-luasnya bagi pelaku usaha yang baru.
"Jika ada hambatan atau memerlukan pendampingan proses bisnis ekspor, datang ke Klinik Agro Ekspor Karantina Pertanian, kami siapkan karpet merah," kata Bambang.
Baca juga: Mentan Kunjungi Peternakan Kambing Boer di Desa Apung, Bulungan
"Potensi produk pertanian berorientasi ekspor di Kaltara masih sangat terbuka lebar, saatnya yang muda dengan kemampuan digital memanfaatkannya," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Tarakan, Sabtu saat melepas ekspor 28 ton lada milik eksportir muda ke Vietnam.
Penumbuhan pelaku usaha agribisnis ini terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran mereka untuk memacu sektor pertanian semakin melesat hebat.
Syahrul mengatakan penguatan peran pelaku usaha muda, atau generasi milenial di seluruh Indonesia ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan ekspor dengan fasilitasi layanan, pendampingan teknis persyaratan ekspor serta membuka akses pasar.
Dia mengapresiasi capaian dari eksportir muda asal Kaltara, Anya Mandalika yang diusia relatif muda, 24 tahun telah berhasil membawa rempah tanah air ke pasar dunia.
Dari data Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementan saat ini Kaltara memiliki empat komoditas unggulan ekspor pertanian masing-masing adalah kakao biji. palm kernel, kulit kayu bakau dan lada biji.
Keempat komoditas ini telah dilakukan fasilitasi agar memenuhi persyaratan teknis ekspor enam negera tujuan oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tarakan, yakni : Nepal, Malaysia, Singapura, Filipina, Cina dan Vietnam.
"Kedepan, gali lagi ragam komoditas barunya dan perluas akses pasarnya, jika menemui kendala dapat meminta pendampingan Kementan dalam kerangka Gratieks," kata Mentan.
Sebagai informasi, selama masa pandemi, ekspor pertanian baik di Provinsi Kaltara dan Nasional tetap berjalan dan bertumbuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau meningkat 15,7 persen dari nilai ekspor tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp390,16 triliun.
Sementara pada periode Januari hingga Juli tahun 2021, nilai ekspor mencapai US$ 2,24 miliar US Dollar atau Rp313,6 triliun atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang turut hadir dan melepas ekspor menyambut baik ajakan Mentan dan ia dan jajarannya siap mendukung momentum kinerja ekspor positif pertanian.
"Kami siap bersinergi untuk menjaga momentum ini, dan siap mendorong pembangunan pertanian untuk pemulihan ekonomi," kata Zainal.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menjelaskan ia dan jajarannya sebagai koordinator tim gugus tugas Gratieks memberikan akses informasi yang seluas-luasnya bagi pelaku usaha yang baru.
"Jika ada hambatan atau memerlukan pendampingan proses bisnis ekspor, datang ke Klinik Agro Ekspor Karantina Pertanian, kami siapkan karpet merah," kata Bambang.
Baca juga: Mentan Kunjungi Peternakan Kambing Boer di Desa Apung, Bulungan
Baca juga: Mentan ke Kaltara, janji kembangkan pertanian terintegrasi
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Tarakan, Sabtu (11/9) saat melepas ekspor 28 ton lada milik eksportir muda ke Vietnam. ANTARA/HO - Karantina Pertanian Tarakan.