Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Dinas Kehutanan seluruh daerah di Kaltara secara simbolis menanam ribuan bibit bakau ditanam di desa Ardi Mulyo, Bulungan, Sabtu.
Gubernur menjelaskan, penanaman bibit bakau ini untuk menggantikan pohon-pohon bibit di wilayah pesisir yang telah rusak atau mati termakan usia. Di mana, dalam aksi pelestarian hutan mangrove ini terdapat sekitar 8.000 bibit bakau ditanam.
“Kegiatan ini bentuk upaya Pemprov Kaltara melestarikan hutan mangrove di Kaltara, apalagi hutan mangrove di Kaltara saat ini menjadi percontohan dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” kata Zainal.
Selain upaya melestarikan hutan mangrove, Gubernur mengatakan, penanaman bibit bakau ini untuk mengembalikan ekosistem yang hidup di sekitar hutan mangrove, mulai terancam keberadaanya akibat rusaknya pohon bakau.
"Jika hutan mangrove rusak pasti ekosistem disekitarnya juga mati, jadi penanaman pohon bakau ini sangat perlu untuk memperbaiki ekosistem yang ada,” kata Zainal.
Saat ini luas hutan mangrove mencapai 181 ribu hektar tersebar di seluruh daerah di Kaltara. Melalui upaya pelestarian ini, kedepannya luas hutan mangrove terus bertambah.
“Target kita bisa mencapai 200 hektar lebih, sehingga keberadaan hutan mangrove di Kaltara ini berdampak baik dan menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.
Gubernur juga mengajak masyarakat Kaltara untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan mangrove di Kaltara. Jika perlu, ada masyarakat yang mengetahui adanya pohon bakau yang rusak segera dilaporkan kepada terkait.
“Mari kita sama-sama jaga hutan mangrove, jika ada yang rusak segera laporkan agar dapat segera diperbaiki,” kata Zainal.
Baca juga: Presiden Kenakan Sesingal Tidung Saat Prosesi Tanam Bibit Mangrove
Gubernur menjelaskan, penanaman bibit bakau ini untuk menggantikan pohon-pohon bibit di wilayah pesisir yang telah rusak atau mati termakan usia. Di mana, dalam aksi pelestarian hutan mangrove ini terdapat sekitar 8.000 bibit bakau ditanam.
“Kegiatan ini bentuk upaya Pemprov Kaltara melestarikan hutan mangrove di Kaltara, apalagi hutan mangrove di Kaltara saat ini menjadi percontohan dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” kata Zainal.
Selain upaya melestarikan hutan mangrove, Gubernur mengatakan, penanaman bibit bakau ini untuk mengembalikan ekosistem yang hidup di sekitar hutan mangrove, mulai terancam keberadaanya akibat rusaknya pohon bakau.
"Jika hutan mangrove rusak pasti ekosistem disekitarnya juga mati, jadi penanaman pohon bakau ini sangat perlu untuk memperbaiki ekosistem yang ada,” kata Zainal.
Saat ini luas hutan mangrove mencapai 181 ribu hektar tersebar di seluruh daerah di Kaltara. Melalui upaya pelestarian ini, kedepannya luas hutan mangrove terus bertambah.
“Target kita bisa mencapai 200 hektar lebih, sehingga keberadaan hutan mangrove di Kaltara ini berdampak baik dan menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.
Gubernur juga mengajak masyarakat Kaltara untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan mangrove di Kaltara. Jika perlu, ada masyarakat yang mengetahui adanya pohon bakau yang rusak segera dilaporkan kepada terkait.
“Mari kita sama-sama jaga hutan mangrove, jika ada yang rusak segera laporkan agar dapat segera diperbaiki,” kata Zainal.
Baca juga: Presiden Kenakan Sesingal Tidung Saat Prosesi Tanam Bibit Mangrove