Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara saat ini berupaya meningkatkan swasembada pangan dan diharapkan mampu mengadakan sendiri kebutuhan pangan masyarakat.
"Dengan melakukan realisasi dan konsistensi kebijakan komoditi tanaman pangan tersebut, sehingga menghasilkan capaian peningkatan ketersediaan pangan dengan wilayah nasional," kata Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (KISP) Provinsi Kalimantan Utara Iskandar melalui Kepala Bidang Statistik Jufri di Tanjung Selor, Bulungan, Minggu.
Dia mengatakan bahwa Pemprov Kaltara juga berencana menjalankan sebuah program pembangunan dengan konsep Food Estate Berbasis Korporasi untuk membantu pertumbuhan ekonomi Kaltara yang direncanakan akan dieksekusi pada tahun 2022-2025 mendatang.
Serta mengembangkan tujuh komoditas utama tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
Jufri menjelaskan, untuk luas panen padi Kaltara pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 11.057,04 hektar, mengalami kenaikan sebanyak 1.173,99 hektar atau 11,88 persen dibandingkan 2020 yang lalu dengan total luas mencapai 9.883,05 hektar.
Produksi padi pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 38.164.61 GKG (Gabah Kering Giling), dan mengalami kenaikan sebanyak 4.590,33 ton GKG atau 13,67 persen dibandingkan tahun 2020 yang lalu dengan total sebesar 33.574,28 GKG.
“Jika potensi produksi padi pada tahun 2021 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 22.508,87 ton, mengalami kenaikan sebanyak 2.707,29 ton atau 13,67 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 19.801,58 ton," katanya.
Saat ini Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten penghasil produksi padi terbanyak yakni mencapai 17,18 ribu ton GKG terjadi perubahan terhadap tahun 2020 sebesar 58,15 persen.
Selanjutnya Kabupaten Bulungan dengan hasil produksi padi mencapai 13,69 ribu ton GKG mengalami perubahan peningkatan terhadap tahun 2020 sebanyak -11,06 persen.
Kemudian Malinau sebesar 6,68 ribu ton GKG, juga ada perubahan peningkatan terhadap tahun 2020 sebesar 1,81 persen , selanjutnya Tana Tidung sebanyak 0,54 ribu ton GKG perubahan yang terjadi terhadap tahun 2020 sebesar -25,71 persen.
Berbeda dengan Tarakan produksi padinya sebesar 0,06 ribu ton GKG, namun tahun 2020 produksi padinya lebih tinggi sebesar 291,71 persen.
Lebih jauh dijelaskan,komoditas lainnya berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara tahun 2020 menunjukkan bahwa total produksi komoditas jagung mencapai 2.186,18 ton dengan produktifitas sebesar 40,37 Kw/Ha.
Produksi kacang kedelai sebesar 1,07 ton memiliki produktifitas sebesar 10,68 Kw/Ha. Produksi Kacang Hijau sebesar 12,03 ton dengan produktifitas sebesar 6,11 Kw/Ha.
Produksi kacang tanah sebesar 103,15 ton dengan produktifitas sebesar 10,62 Kw/Ha. Produksi ubi kayu sebesar 28,390,89 ton dengan produktifitas sebesar 244,54 Kw/Ha dan yang terakhir ada produksi ubi jalar sebanyak 1,365,49 ton dengan produktifitas sebesar 104,40 Kw/Ha.
Baca juga: Gubernur : Kaltara Terbuka Untuk Investasi dan Transfer Teknologi
"Dengan melakukan realisasi dan konsistensi kebijakan komoditi tanaman pangan tersebut, sehingga menghasilkan capaian peningkatan ketersediaan pangan dengan wilayah nasional," kata Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (KISP) Provinsi Kalimantan Utara Iskandar melalui Kepala Bidang Statistik Jufri di Tanjung Selor, Bulungan, Minggu.
Dia mengatakan bahwa Pemprov Kaltara juga berencana menjalankan sebuah program pembangunan dengan konsep Food Estate Berbasis Korporasi untuk membantu pertumbuhan ekonomi Kaltara yang direncanakan akan dieksekusi pada tahun 2022-2025 mendatang.
Serta mengembangkan tujuh komoditas utama tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
Jufri menjelaskan, untuk luas panen padi Kaltara pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 11.057,04 hektar, mengalami kenaikan sebanyak 1.173,99 hektar atau 11,88 persen dibandingkan 2020 yang lalu dengan total luas mencapai 9.883,05 hektar.
Produksi padi pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 38.164.61 GKG (Gabah Kering Giling), dan mengalami kenaikan sebanyak 4.590,33 ton GKG atau 13,67 persen dibandingkan tahun 2020 yang lalu dengan total sebesar 33.574,28 GKG.
“Jika potensi produksi padi pada tahun 2021 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 22.508,87 ton, mengalami kenaikan sebanyak 2.707,29 ton atau 13,67 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 19.801,58 ton," katanya.
Saat ini Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten penghasil produksi padi terbanyak yakni mencapai 17,18 ribu ton GKG terjadi perubahan terhadap tahun 2020 sebesar 58,15 persen.
Selanjutnya Kabupaten Bulungan dengan hasil produksi padi mencapai 13,69 ribu ton GKG mengalami perubahan peningkatan terhadap tahun 2020 sebanyak -11,06 persen.
Kemudian Malinau sebesar 6,68 ribu ton GKG, juga ada perubahan peningkatan terhadap tahun 2020 sebesar 1,81 persen , selanjutnya Tana Tidung sebanyak 0,54 ribu ton GKG perubahan yang terjadi terhadap tahun 2020 sebesar -25,71 persen.
Berbeda dengan Tarakan produksi padinya sebesar 0,06 ribu ton GKG, namun tahun 2020 produksi padinya lebih tinggi sebesar 291,71 persen.
Lebih jauh dijelaskan,komoditas lainnya berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara tahun 2020 menunjukkan bahwa total produksi komoditas jagung mencapai 2.186,18 ton dengan produktifitas sebesar 40,37 Kw/Ha.
Produksi kacang kedelai sebesar 1,07 ton memiliki produktifitas sebesar 10,68 Kw/Ha. Produksi Kacang Hijau sebesar 12,03 ton dengan produktifitas sebesar 6,11 Kw/Ha.
Produksi kacang tanah sebesar 103,15 ton dengan produktifitas sebesar 10,62 Kw/Ha. Produksi ubi kayu sebesar 28,390,89 ton dengan produktifitas sebesar 244,54 Kw/Ha dan yang terakhir ada produksi ubi jalar sebanyak 1,365,49 ton dengan produktifitas sebesar 104,40 Kw/Ha.
Baca juga: Gubernur : Kaltara Terbuka Untuk Investasi dan Transfer Teknologi