Jakarta (ANTARA) - Dengan wajah berlumuran darah akibat luka benturan kepala pada ronde ke-4, petinju 
Dagestan Rusia Artur Beterbiev mampu mempertahanan sabuk gelar juara dunia kelas ringan (79,3kg) WBC dan IBF-nya. 

Baterbiev pada laga yang berlangsung Jumat (17/12) waktu Kanada atau Sabtu (18/12) di  Bell Centre, Montreal, Quebec, Kanada memperpanjang rekor 100 persen KO dengan  menjatuhkan Marcus Browne dari Amerika Serikat (AS) pada ronde kesembilan. 

Pengamat memprediksi,  petinju berusia 36 tahun diprediksi bakal kewalahan menghadapi Browne. Pasalnya Browne (31 tahun) yang bergaya tinju kidal memiliki rekor cukup bagus, yakni memiliki catatan 24 menang dan sekali kalah dan 16 kemenangannya dengan KO.    

Ronde awal sempat terjadi jual beli pukulan. Pada ronde keempat terlihat Browne mulai kewalahan dan sering melakukan clinch sehingga terjadi benturan yang menyebabkan dahi Beterbiev terluka.

Pada ronde berikutnya, petinju Dagestan itu terus mengejar Browne dengan kombinasi menghajar perut dan kepala lawannya. Kombinasi itu akhirnya menjatuhkan Browne pada ronde ke-7. 

Pada ronde ke-9, Beterviev kembali melakukam kombinasi cepat yang menghajar kepala dan perut Brownse yang membuatnya berlutut  dan tidak bisa berdiri hingga hitungan ke-10.

Beterviev segera melalulkan sujud sukur usai memperpanjamg relor KO 100 persen serta mengamankan sabuk WBC dan IBF kelas berat ringannya.
  Sesuai prediksi, pertandingan ini  akan menarik karena kedua petinju dianggap sebagai yang terbaik di divisi berat ringan. Beterbiev sepanjang karier profesional tak terkalahkan dalam 16 pertandingan.

Baca juga: Lomachenko tantang pemegang tiga gelar juara dunia kelas ringan

Dalam pertandingan terakhir, petinju asal Rusia itu mempertahankan gelar WBC dan IBF mengalahkan Adam Deines dengan hasil technical knockout (TKO) pada ronde ke-10 di Khodynka Ice Palace, Moskow, 20 Mare 2021.

Adapun kali terakhir, dia bertarung di Kanada terjadi pada 23 Desember 2016 ketika mengalahkan Isidro Ranoni Prieto. Setelah itu Beterbiev meraih gelar IBF yang lowong saat berhadapan dengan Enrico Koelling di Save Mart Arena, Fresno, 11 November 2017.

Karier Beterbiev makin moncer hingga akhirnya mendapat titel WBC saat duel penyatuan gelar melawan Oleksandr Gvozdyk di Liacouras Center, Philadelphia, 18 Oktober 2019.

Promotor Beterbiev dari Top Rank, Bob Arum, mengatakan bahwa kliennya tersebut adalah salah satu petinju pound-for-pound hebat dan memiliki pukulan menakutkan.

Baca juga: Bali Boxing Day kembangkan pariwisata berbasis olahraga di Bali

Sementara itu, Browne mendapat kesempatan menjadi penantang sang juara setelah pada laga terakhir mengalahkan Denis Grachev di Shrine Exposition Center, Los Angeles, 20 April 2021.

Sepanjang debut profesional 9 November 2012, petinju kidal tersebut telah mengoleksi 24 kemenangan dan satu kali kalah.

Kekalahan yang dialami Browne terjadi pada 3 Agustus 2019 saat berhadapan dengan Jean Pascal dalam perebutan gelar WBC Silver dan WBA Interim di Barclays Center, Brooklyn.

Adapun bagi Beterbiev, kemenangan melawan Browne menjadi penting untuk melangkah maju mendapatkan gelar juara dunia lainnya. Saat ini, pemegang gelar di divisi berat ringan lainnya adalah Dmitry Bivol untuk WBA dan juara WBO Joe Smith Jr.

Namun sebelum itu, dia jelas harus melewati Browne yang berpotensi menjadi pesaing terberat sepanjang karier melebihi saat berhadapan dengan Oleksandr Gvozyk.

Baca juga: Ryan Garcia tantang juara baru kelas ringan George Kambosos Jr

Pewarta: Muhammad Ramdan


Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024