Tarakan (ANTARA) - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru harga cabai Tarakan, Kalimantan Utara masih tinggi berkisar Rp120.000, - sampai Rp150.000,- perkilogram.

 "Secara umum harga komoditas terpantau normal. Hanya saja, cabai masih bertahan dengan harga yang tinggi," kata Wali Kota Tarakan, Khairul saat sidak ke pasar Gusher di Tarakan, Jumat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tarakan bersama Satuan Tugas Pengendalian Pangan.

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya harga komoditas yang sempat naik beberapa waktu lalu.
 
Khairul mengatakan  kenaikan harga cabai bukan karena spekulan harga yang dilakukan oleh distributor dan juga penjual. Hal ini murni karena faktor cuaca di Indonesia dan harga psikologis menjelang Natal dan Tahun Baru.

Selain cabai, beberapa waktu lalu juga harga minyak goreng mengalami kenaikan, namun harga ini dipastikan sudah kembali normal.

“Minyak goreng stabil, hampir semua. Memang kalau ada kenaikan Rp1.000,- atau Rp2.000,- itu normal, dibandingkan harga yang lalu-lalu,” kata Wali Kota.

Dia mengatakan ada beberapa upaya khusus yang pihaknya lakukan untuk mengendalikan harga komoditas. Salah satunya melibatkan Perumda dalam mengatasi mahalnya bahan pokok ini.

“Saya sudah pernah sampaikan ke Perumda kalau stoknya banyak dan murah mestinya ditampung, dibeli dengan harga yang normal, jadi saat seperti ini bisa dilepas begitu,” kata Khairul.
Baca juga: Pemprov Dorong TPID Jaga Stabilitas Harga
Baca juga: Inflasi Kaltara 0,96 Persen, Gubernur Minta TPID Kerja Keras Tekan Harga Wali Kota Tarakan, Khairul saat sidak ke pasar Gusher di Tarakan, Jumat (24/12). ANTARA/Susylo Asmalyah. Wali Kota Tarakan, Khairul saat sidak ke pasar Gusher di Tarakan, Jumat (24/12). ANTARA/Susylo Asmalyah.a

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024