Tarakan (ANTARA) - Sekolah Rakyat (SR) Rintisan 1C Tarakan yang pertama di Kalimantan Utara mulai beroperasi dengan jumlah 59 siswa untuk SD dan SMP.
"Sekolah Rakyat Rintisan 1C, Alhamdulillah saya kira hari ini sudah siap kepala sekolah, guru dan tenaga pendukung lain sudah siap tenaga pendukung lainnya sudah siap termasuk ruang kelasnya," kata Wali Kota Tarakan, Khairul di Tarakan, Selasa saat peresmian Sekolah Rakyat Rintisan 1C.
Sekolah Rakyat di Tarakan saat ini memiliki 59 siswa terbagi dua kelas untuk SD dan SMP, mulai Selasa (30/9) melaksanakan Masa Perkenalan Sekolah (MPS).
Para siswa Sekolah Rakyat di Tarakan terutama untuk siswa dari keluarga miskin ekstrim ini akan menjalani MPS selama dua minggu, kemudian dilanjutkan dengan orientasi matrikulasi baru mulai proses pembelajaran.
"Target kita dua kelas SD dan dua kelas SMP, cuman sampai sekarang yang baru terpenuhi masing-masing satu kelas untuk SD dan SMP," kata Wali Kota.
Menurutnya hal ini disebabkan masih banyak orang tua yang tidak mau melepas anaknya masuk asrama, termasuk anak yang tidak mau masuk di asrama atau anak maupun orang tua yang tidak mau sekolah di Sekolah Rakyat untuk masuk asrama.
"Tapi Insya Allah saya kira nanti kalau sudah mulai berjalan, dan inikan namanya sekolah rintisan, segala sesuatu memulainya memang belum bisa sempurna. Tapi Insya Allah nanti saya kira akan menjadi sekolah unggulan," kata Khairul.
Dijelaskannya bahwa Sekolah Rakyat di Tarakan akan banyak sekali pembinaannya, karena Sekolah Rakyat ini disamping ada pembelajaran umum ada juga pembinaan karakter, ada wawasan kebangsaan.
Para siswa yang tinggal di asrama akan didampingi oleh wali asrama setiap 10 orang siswa. Dimana wali asrama harus bisa berbahasa Inggris dengan Test of English as an Foreign Language (TOEFL) minimal 450.
Sedangkan kepala sekolah yang terpilih memiliki TOEFL cukup bagus yakni 600 lebih.
"Jadi ini sekolah unggulan yang ditanggung pemerintah pusat mulai dari pakaian, perlengkapan sekolah sampai ke alat mandi semua didukung termasuk makannya sehari tiga kali, jadi semua tinggal belajar," katanya.
Namun pada Sekolah Rakyat Rintisan di Tarakan untuk permulaan masih dibantu juga dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Wali Kota juga menambahkan bahwa fasilitas Sekolah Rakyat masih ada kekurang tapi bukan hal yang utama seperti obat - obatan masih kurang di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Baca juga: Mensos Minta Pemkab Lima Puluh Kota Segera Realisasikan Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos Sampaikan Perkembangan Sekolah Rakyat Kepada Presiden Prabowo