Sumur Migas Sembakung Sebagai Marwah NKRI di Perbatasan

id Pertamina EP Tarakan

Sumur Migas Sembakung Sebagai Marwah NKRI di Perbatasan

Papan nama digital tertulis Laporan Produksi Asset 5 Tarakan Field untuk minyak dan gas di Lapangan Tarakan dan Sembakung. (ANTARA/Susylo Asmalyah)

Tarakan (ANTARA) - Saat memasuki wilayah Kelurahan Pamusian, bagi warga Kota Tarakan yang kerap menjadi patokan penunjuk arah jalan adalah Kantor PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Tarakan dengan bangunan dominan putih serta papan nama bertuliskan PT Pertamina EP Tarakan.

Para tamu harus melapor dulu ke petugas keamanan setempat dengan menulis waktu kunjungan, bertemu siapa dan apa tujuan kunjungan. Selanjutnya tamu meninggalkan kartu identitas, kemudian menukar dengan kartu pengunjung dengan kode nomor tertera di kartu tersebut.


Sebelah kiri dari pintu masuk dari posko petugas keamanan ada gedung Realibilty, Availability and Maitenance (RAM). Namun yang menarik perhatian di gedung RAM ada terpampang papan informasi digital diantaranya berisi hasil produksi minyak dan gas (migas) dari lapangan Tarakan maupun Sembakung.
“Kantor Pertamina EP Tarakan ada papan digital secara real time terkait jumlah gas dari lapangan Tarakan dan Sembakung. Intinya pencatatan oleh operator dan di laporkan ke kantor untuk disampaikan di papan digital,” kata Manajer PT Pertamina EP Tarakan Cahyo Tri Mulyanto di Tarakan, Jumat (24/10).

Pada papan nama digital tertulis Laporan Produksi Asset 5 Tarakan Field, CUCI TANGAN, JAM KERJA SELAMAT 14.959.006 JAM, PRODUKSI MINYAK TARAKAN 767.530 BOPD dan PRODUKSI GAS SEMBAKUNG 31 MMSCFD.
Produksi gas Sembakung setelah Pertamina EP Tarakan, berhasil menemukan aliran gas pada pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep -001. Sumur ini terletak di Area Sembakung, sekitar 56 km di Utara Tarakan.


Pengeboran Sumur Sembakung Deep-001 dimulai pertengahan Maret 2025 dengan menggunakan Rig 43-3 milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Setelah menembus kedalaman lebih dari 2.100 meter pada awal Juni 2025, tim berhasil mencapai target formasi Meliat dan Naintupo sandstone. Pengeboran di Sembakung Deep-001 pada 14 Maret 2025 sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk investasi berkelanjutan.


Dia menjelaskan bahwa perusahaan menargetkan pengeboran satu sumur eksplorasi pada tahun 2025 untuk mempertahankan dan meningkatkan cadangan serta produksi migas perusahaan.

“Pengeboran eksplorasi menjadi langkah strategis kami untuk bisa menambah cadangan migas yang sangat krusial dalam mendukung keberlanjutan penyediaan energi bagi Indonesia,” jelas Cahyo.


Sedangkan untuk sistem pengiriman gas dari Sumur Sembakung Deep -001 dengan mengunakan flowline yang bertekanan tinggi, 30% untuk own used, dan 70% untuk penggerak genset PLN di Nunukan.

Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia pada tahun 2030. Serta memastikan ketersediaan energi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.


Investasi hulu migas, baik eksplorasi maupun eksploitasi, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan produksi dan mendukung ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita pemerintah. Pengeboran Sumur Sembakung Deep-001 adalah wujud nyata komitmen itu.

HSE Sesuai Standar


Untuk mencapai lokasi pengeboran sumur minyak dan gas (minyak) di Sembakung, harus naik kapal sekitar 2,5 jam dari Pelabuhan SDF di Tarakan menuju Terminal Khusus Sembakung, Kabupaten Nunukan.


“Kita menggunakan kapal yang sudah disiapkan oleh perusahaan dengan kapasitas 40 orang, walaupun pelabuhan namun kita punya HSE sendiri. Kapalnya yang digunakan standar regulasi internal marine kita,” kata Senior Supervisor Produksi Pertamina EP Tarakan Irfan Bachtiar saat dihubungi dari Tarakan, Kamis (30/10).


Irfan bersama para Perwira Pertamina sebelum memasuki kapal dilakukan safety briefing oleh tim HSE atau keamanan terlatih untuk menjelaskan prosedur yang harus dilakukan di dalam kapal, jika terjadi keadaan darurat. Mereka semua diwajibkan menggunakan pelampung saat memasuki kapal.


Dari Tarakan menuju ke Sembakung akan menyusuri sungai Sesayap, dimana pemandangan alam yang terlihat adalah hutan mangrove, sepanjang jalan selama 2,5 jam hanya itu yang banyak terlihat dan kadang – kadang rumah penduduk yang berada di pinggir sungai.


Irfan bertugas di Sembakung sejak Juli 2019, tapi 2021 sempat mutasi ke Tarakan Field kemudian balik ke Sembakung lagi pada 2023. Dengan waktu kerja selama 20 hari dan 10 hari libur.


Tugasnya adalah mengawasi dan memonitor produksi sumur, dari sumur mulai berproduksi terus diolah dan dipisahkan antara minyak, air dan gas.

Selanjutnya gas dijual ke PT PLN (Persero) untuk menghidupkan listrik di Nunukan, sedangkan minyak dikirim ke Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan. Saat ini Sembakungada 11 sumur minyak, 4 sumur gas dan 7 sumur injeksi dengan produksi minyak 724 BOPD dan produksi gas 1,7 MMSCFD.

Waktu kerja Irfan di Sembakung mulai pukul 04.00 WITA langsung masuk kantor sampai pukul 16.00 WITA, namun tetap siaga bila sewaktu – waktu ada panggilan di luar waktu tersebut.


Dia bertugas mengulas laporan produksi untuk hari sebelumnya, dimana laporan produksi minyak dan gas dari sumur migas Sembakung, semua produksi minyak dan gas diukur sampai pukul 00.00 WITA.

“Laporan produksi dilakukan oleh tim shift malam dan bagian administrasi. Saya mengirimkan laporan ke Tarakan dan stakeholder sebelum jam 6 pagi,” katanya. Hasil pengiriman dapat terlihat di papan digital samping Gedung RAM Pertamina EP Tarakan.

Selanjutnya pada 06.00 WITA, Irfan bersama rekan kerja di lingkungannya melakukan rapat yang lokasinya lima kilometer dari kantornya yang sekitarnya masih hutan, tanpa ada penduduk kecuali pekerja.

Saat ini jumlah pekerja di Sembakung ada 240 orang dari mulai pekerja organik, tim operasional rutin termasuk tim kontraktor serta polisi bagian bahan peledak (handak) ada dua personel dari Polres Nunukan.


Personel kepolisian berada di lokasi Sembakung juga untuk memastikan operasional di wilayah tersebut dalam kondisi aman. Akses masuk hanya satu dari Terminal Sembakung yang dijaga oleh tim keamanan yang dipimpin oleh seorang personel TNI yang memonitor dari Tarakan.


Marwah NKRI


Pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep-001 memberi dampak berganda, mulai dari penyediaan energi bagi industri dan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, tumbuhnya bisnis lokal, peningkatan pendapatan daerah, hingga keberlanjutan pembangunan nasional.
​​​​​​​
“Saat ini POB dalam 1 crew change 240 orang sudah termasuk warga Kalimantan Utara dengan sistem HSE mengacu kebijakan atau pedoman yang diturunkan dari persero,” kata Cahyo.


Sumur Sembakung Deep-001 posisinya berada pada area perbatasan Indonesia-Malaysia. Dengan adanya kegiatan tersebut para Perwira Pertamina yang bertugas ikut menjaga kedaulatan negara yang merupakan marwah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam mendukung sistem perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat diperlukan pengamanan cadangan minyak dan gas (migas) dalam upaya menghindari krisis energi di masa depan.


Terkait hal tersebut maka cadangan energi fosil sebagai kekayaan sumber daya alam wajib dilindungi secara geografis, geopolitis, geoekonomis dan geostrategis sebagai objek vital nasional.


Dengan adanya kegiatan pengeboran Sumur Sembakung Deep-001 secara tidak langsung sudah membentuk sistem pertahanan negara diperlukan terutama di wilayah perbatasan dengan negara lain yang memiliki potensi sumber daya alam sebagai faktor pendukung dalam kedaulatan NKRI.


Menurut Senior Manager Relations PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Handri Ramdhani keberhasilan pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep memiliki arti yang sangat strategis bagi Pertamina maupun bangsa Indonesia.


“Lokasinya yang dekat dengan perbatasan Malaysia menjadikan keberadaan sumur ini tidak hanya sebagai sumber energi bagi negeri, tetapi juga simbol nyata kedaulatan negara di ujung utara Kalimantan,” kata Handri.


Operasi di Sembakung mencerminkan komitmen Pertamina sebagai penjaga sumber energi sekaligus garda terdepan penjaga NKRI. Setiap tetes sumber daya nasional harus dikelola untuk kemakmuran rakyat, termasuk penguatan infrastruktur energi nasional di kawasan perbatasan.

Penemuan aliran gas di Sembakung juga menjadi tonggak penting dalam membuka potensi eksplorasi lapisan dalam di sekitar lapangan migas yang sudah ada di wilayah Kalimantan.

Langkah strategis ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan produksi migas dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita pemerintah terkait swasembada energi.
Baca juga: Pertamina Pastikan Pasokan LPG di Tarakan Aman
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Kembangkan Avtur Pesawat Dari Minyak Jelantah

Papan nama digital tertulis Laporan Produksi Asset 5 Tarakan Field untuk minyak dan gas di Lapangan Tarakan dan Sembakung. (ANTARA/Susylo Asmalyah)

Pewarta :
Editor : Susylo Asmalyah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.