Jakarta (ANTARA) - Setelah memakai masker selama hampir dua tahun untuk mengurangi infeksi penularan COVID-19, peneliti menemukan bahwa orang terlihat lebih menarik saat memakai masker pelindung.
Baca juga: CDC sebut masker kain tak efektif tangkal Omicron
Profesor dari Cardiff University menilai bagaimana tipe masker berbeda "mengubah daya tarik" di antara sekelompok 40 pria.
Perempuan menilai setiap wajah pria dalam empat skenario: tanpa masker, saat memakai masker kain, memakai masker medis biru dan memegang buku bersampul hitam yang menutupi area yang biasa ditutupi masker.
Peneliti menemukan masker medis biru membuat pemakainya terlihat paling menarik. Dan para pria dinilai terlihat lebih baik dengan penutup wajah yang menyelubungi bagian bawah wajah mereka.
"Ini mungkin karena kita terbiasa melihat pekerja kesehatan memakai masker biru dan kita mengasosiasi ini dengan orang-orang yang peduli atau memiliki profesi medis," kata Dr. Michael Lewis dari School of Psychology Cardiff, dalam keterangannya, dikutip dari CBS46 pada Rabu.
Pandemi yang masih belum usai terus menjadi masa ketika orang merasa rapuh.
"Kita mungkin berpikir pemakaian masker medis membesarkan hati, dan merasa lebih positif kepada orang yang memakainya," kata dia.
Sebelum Maret 2020, penelitian menunjukkan masker mengurangi daya tarik seseorang.
Peneliti yakin pandemi telah mengubah bagaimana pandangan tentang orang yang memakai masker. Alih-alih berasumsi seseorang punya penyakit, kita jadi lebih cenderung berpikir mereka peduli atas kesehatan orang lain.
Baca juga: Polisi Italia protes diberi masker pink untuk bertugas
Baca juga: Masker kain tak efektif lindungi diri dari varian Omicron
Baca juga: Mulai 31 Desember Paris wajibkan masker di luar rumah
Baca juga: CDC sebut masker kain tak efektif tangkal Omicron
Profesor dari Cardiff University menilai bagaimana tipe masker berbeda "mengubah daya tarik" di antara sekelompok 40 pria.
Perempuan menilai setiap wajah pria dalam empat skenario: tanpa masker, saat memakai masker kain, memakai masker medis biru dan memegang buku bersampul hitam yang menutupi area yang biasa ditutupi masker.
Peneliti menemukan masker medis biru membuat pemakainya terlihat paling menarik. Dan para pria dinilai terlihat lebih baik dengan penutup wajah yang menyelubungi bagian bawah wajah mereka.
"Ini mungkin karena kita terbiasa melihat pekerja kesehatan memakai masker biru dan kita mengasosiasi ini dengan orang-orang yang peduli atau memiliki profesi medis," kata Dr. Michael Lewis dari School of Psychology Cardiff, dalam keterangannya, dikutip dari CBS46 pada Rabu.
Pandemi yang masih belum usai terus menjadi masa ketika orang merasa rapuh.
"Kita mungkin berpikir pemakaian masker medis membesarkan hati, dan merasa lebih positif kepada orang yang memakainya," kata dia.
Sebelum Maret 2020, penelitian menunjukkan masker mengurangi daya tarik seseorang.
Peneliti yakin pandemi telah mengubah bagaimana pandangan tentang orang yang memakai masker. Alih-alih berasumsi seseorang punya penyakit, kita jadi lebih cenderung berpikir mereka peduli atas kesehatan orang lain.
Baca juga: Polisi Italia protes diberi masker pink untuk bertugas
Baca juga: Masker kain tak efektif lindungi diri dari varian Omicron
Baca juga: Mulai 31 Desember Paris wajibkan masker di luar rumah
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani