Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang meminta agar pemerataan infrastruktur jalan di perbatasan masih prioritas.
“Jalan di perbatasan khususnya di Krayan memang harus terkoneksi. Supaya ada geliat ekonomi baru di sekitar,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu.
Dia mengungkapkan untuk membuka keterisolasian, salah caranya adalah dengan membangun konektifitas jalan.
Jika jalan di perbatasan telah terhubung, maka akan membangkitkan perekonomian warga sekitar.
Menurutnya masih perlu dilakukan evaluasi supaya progresnya dapat optimal dan dirasakan masyarakat.
“Saya sudah dapat laporan dari Pak Wagub. Memang pembangunannya harus kita lakukan ‘keroyokan’. Supaya segera terselesaikan dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Zainal.
Sebelumnya Wakil Gubernur Kaltara Yansen melihat progres pengerjaan infrastruktur di Krayan. Pengerjaan proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini.
Yansen melihat pengerjaan drainase agar pengerjaan lebih rapi lagi. Ia memandang banyak pengerjaan yang dilakukan selama ini hanya sekadar saja.
“Tolong pengertian pekerja dibangun. Jangan hanya sekadar kerja. Karena terus terang saja banyak pekerjaan kita yang sekadar selesai,” jelas Wagub.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga sekaligus menjabat PPTK, Hendro Widargo mengatakan beberapa arahan yang disampaikan Wagub Yansen, diantaranya adalah perapihan untuk drainase dan permintaan untuk membuat jalan masuk ke Rumah Sakit Pratama (RSP).
“Saat beliau beranjak ke STA (stasiun,red) akhir, beliau mengharapkan pengerjaan ini dapat diteruskan sampai diujung pintu masuk rumah sakit walaupun pengerjaan kita berakhir di STA 5850,” kata Hendro.
Terkait permintaan tersebut, pihaknya akan mendiskusikannya saat rapat teknis. Ia akan tetap mengakomodir permintaan tersebut selama pekerjaan peningkatan jalan dapat terselesaikan dengan baik.
Mengenai faktor penghambat, ia mengaku tidak ada hambatan yang berarti. Hanya saja lebih kepada faktor cuaca, selama cuaca memungkinkan pengerjaan tetap terus berjalan.
Baca juga: 382 desa di Kaltara sudah memiliki BUMDes
“Jalan di perbatasan khususnya di Krayan memang harus terkoneksi. Supaya ada geliat ekonomi baru di sekitar,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu.
Dia mengungkapkan untuk membuka keterisolasian, salah caranya adalah dengan membangun konektifitas jalan.
Jika jalan di perbatasan telah terhubung, maka akan membangkitkan perekonomian warga sekitar.
Menurutnya masih perlu dilakukan evaluasi supaya progresnya dapat optimal dan dirasakan masyarakat.
“Saya sudah dapat laporan dari Pak Wagub. Memang pembangunannya harus kita lakukan ‘keroyokan’. Supaya segera terselesaikan dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Zainal.
Sebelumnya Wakil Gubernur Kaltara Yansen melihat progres pengerjaan infrastruktur di Krayan. Pengerjaan proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini.
Yansen melihat pengerjaan drainase agar pengerjaan lebih rapi lagi. Ia memandang banyak pengerjaan yang dilakukan selama ini hanya sekadar saja.
“Tolong pengertian pekerja dibangun. Jangan hanya sekadar kerja. Karena terus terang saja banyak pekerjaan kita yang sekadar selesai,” jelas Wagub.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga sekaligus menjabat PPTK, Hendro Widargo mengatakan beberapa arahan yang disampaikan Wagub Yansen, diantaranya adalah perapihan untuk drainase dan permintaan untuk membuat jalan masuk ke Rumah Sakit Pratama (RSP).
“Saat beliau beranjak ke STA (stasiun,red) akhir, beliau mengharapkan pengerjaan ini dapat diteruskan sampai diujung pintu masuk rumah sakit walaupun pengerjaan kita berakhir di STA 5850,” kata Hendro.
Terkait permintaan tersebut, pihaknya akan mendiskusikannya saat rapat teknis. Ia akan tetap mengakomodir permintaan tersebut selama pekerjaan peningkatan jalan dapat terselesaikan dengan baik.
Mengenai faktor penghambat, ia mengaku tidak ada hambatan yang berarti. Hanya saja lebih kepada faktor cuaca, selama cuaca memungkinkan pengerjaan tetap terus berjalan.
Baca juga: 382 desa di Kaltara sudah memiliki BUMDes